Kasus Hepatitis Misterius Masuk Jakarta, Wagub Minta Dinkes Hati-hati
10 Mei 2022, 11:21:59 Dilihat: 185x
Jakarta, Universitas Narotama -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta Dinas Kesehatan DKI berhati-hati dan memperhatikan kasus hepatitis akut misterius yang saat ini terdeteksi di Indonesia.
Setidaknya ada tiga anak di DKI yang dilaporkan meninggal dunia akibat hepatitis misterius ini.
"Kami minta kepada Dinkes untuk lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan apa sebenarnya yang terjadi, kan masih dalam proses. Kita tunggu hasilnya apakah betul dugaan hepatitis akut tadi atau ada penyebab lain dugaan terhadap kematian anak," ujar Riza di Balai Kota, Senin (9/5) malam.
Riza berharap penyakit hepatitis misterius ini tidak menjadi masalah baru di Jakarta. Ia menegaskan, penyebab kematian tiga anak di DKI yang diduga terinfeksi hepatitis masih didalami.
"Sekali lagi kita berharap ini tidak terjadi lagi. Dinkes sedang mengecek kembali apa yang menjadi penyebabnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan memperkuat surveilans kasus hepatitis misterius.
Widyastuti mengatakan saat ini sudah ada mekanisme yang mewajibkan semua fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit, puskesmas, dan klinik langsung melapor jika menerima pasien dengan penyakit menular.
Menurutnya, berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, ada 17 daftar penyakit menular yang harus segera dilaporkan. Salah satunya adalah hepatitis.
Namun, terkait tiga anak di DKI Jakarta yang meninggal dunia di RSCM, Widyastuti menyebutkan penyakit ketiga pasien belum terkonfirmasi hepatitis.
Dia mengatakan pihaknya tak mau tergesa-gesa menyimpulkan bahwa tiga kasus kematian tersebut akibat hepatitis. Saat ini Dinkes DKI masih mendalami tiga kasus kematian itu.
"Probable pun belum. Semua menganggap sebagai misterius hepatitis akut. Namanya juga misterius, jadi masih perlu dilakukan pendalaman," ujar Widyastuti, Senin.
Adapun hingga saat ini, Kementerian kesehatan mencatat ada 15 kasus hepatitis akut misterius di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan sejak 27 April 2022.