Indosat Klaim Nihil Pemakai Ponsel 3G, Shutdown Jaringannya Akhir 2022
21 April 2022, 11:49:19 Dilihat: 236x
Jakarta, Universitas Narotama -- Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengaku akan mengupayakan mematikan layanan selular generasi ketiga atau 3G di Indonesia akhir 2022 salah satunya karena tak ada lagi yang memakai ponsel 3G.
"Akhir tahun ini, akhir tahun 2022 (layanan 3G) diusahakan shutdown," kata Director and Chief Regulatory Officer IOH, Muhammad Danny Buldansyah kepada wartawan, Rabu (20/4), di Jakarta.
Dia mengatakan kebijakan untuk pemadaman 3G ini berkenaan dengan ekspansi layanan jaringan 5G demi efisiensi.
"Sekarang kan gini, tentunya secara strategi kan sudah ada 2G, 3G, 4G, dan 5G juga sekarang. Nah, masa ada empat teknologi? Kan itu enggak efisien," cetusnya.
Di samping itu, Danny mengklaim pengguna IOH secara keseluruhan sudah tak ada yang menggunakan ponsel dengan layanan 3G. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan IOH untuk memadamkan 3G secara bertahap.
"Enggak ada [pengguna yang pakai ponsel 3G], kami punya statistiknya, tapi saya enggak bisa jelasin rincinya. Tapi, udah hampir enggak ada device yang hampir enggak 4G. Itu yang jadi pertimbangan," katanya.
Diketahui, ponsel khusus 3G pada umumnya merupakan ponsel lawas. Di antaranya, Mito A67 (2018), HuangMi M5 (2017), Nokia 3310 3G (2017), hingga Iphone 3G (2008).
Namun, pria yang akrab disapa Danny itu tak merinci wilayah mana saja yang akan dipadamkan layanan 3G-nya. Saat ini pihaknya mengklaim sudah mulai mematikan layanan 3G secara bertahap.
Lebih lanjut ia mengaku sudah mematik beberapa pengguna untuk beralih dari layanan 3G ke 4G, yaitu dengan memberikan insentif data seluler saat penukaran kartu sim.
Sebelumnya beberapa operator seluler tanah air menyatakan siap untuk hapus layanan3G, mengikuti arahan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.
Johnny meminta operator seluler di Indonesia untuk menghapus layanan 3G untuk menangani kesenjangan digital yang masih terjadi di Indonesia.
Penghapusan ini disebut untuk menjadikan 4G sebagai 'tulang punggung' konektivitas dalam negeri.
"Kenapa 3G yang di-fade out, bukan 2G? Karena memang beda penggunanya. Kalau 2G itu komunikasi suara, sedangkan 3G itu komunikasi data," ujar dia.