PTM 100 Persen Jakarta: 10.979 Sekolah Belajar Tatap Muka
06 April 2022, 08:58:23 Dilihat: 185x
Jakarta, -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen saat ini sudah mulai diterapkan di 10.979 sekolah.
Disdik DKI memastikan PTM 100 persen Jakarta yang dilakukan pada saat bulan Ramadan ini akan jauh lebih aman dari penularan Covid-19.
Kasubbag Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, hal tersebut dikarenakan para siswa maupun tenaga pendidik tidak melakukan aktivitas makan dan minum di sekolah. Sehingga tidak perlu melepas masker yang justru bisa meningkatkan potensi penularan Covid-19.
"Karena itu potensi penularan akan jauh lebih kecil. Ditambah situasi Covid-19 di Jakarta juga sudah melandai," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (6/4).
Jakarta, CNN Indonesia --
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen saat ini sudah mulai diterapkan di 10.979 sekolah.
Disdik DKI memastikan PTM 100 persen Jakarta yang dilakukan pada saat bulan Ramadan ini akan jauh lebih aman dari penularan Covid-19.
Kasubbag Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, hal tersebut dikarenakan para siswa maupun tenaga pendidik tidak melakukan aktivitas makan dan minum di sekolah. Sehingga tidak perlu melepas masker yang justru bisa meningkatkan potensi penularan Covid-19.
"Karena itu potensi penularan akan jauh lebih kecil. Ditambah situasi Covid-19 di Jakarta juga sudah melandai," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (6/4).
Di sisi lain, ia juga memastikan, seluruh sekolah yang melaksanakan PTM 100 terbatas juga sudah memiliki sarana dan prasarana yang mumpuni untuk menunjang pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Terlebih sebelumnya sekolah-sekolah itu juga sudah berpengalaman melaksanakan PTM secara terbatas.
"Artinya secara persiapan sudah oke pelaksanaan PTM 100 persen baik siswa maupun sekolah di seluruh DKI," tuturnya.
Taga mencatat, total ada sekitar 10.979 sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK yang sudah melaksanakan PTM 100 terbatas sejak Jumat (1/4) kemarin. Angka itu, kata dia, juga termasuk madrasah atau sekolah yang berada dibawah wewenang Kementerian Agama.
Taga mengatakan, selama pelaksanaan PTM 100 persen terbatas itu, jam belajar siswa juga akan dibatasi hingga 6 jam saja di sekolah. Siswa juga hanya akan mempelajari mata pelajaran esensial.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada wali murid untuk mengawasi anaknya saat berangkat dan pulang sekolah. Sebab, ada kekhawatiran para murid justru terpapar Covid-19 pada saat sedang berada di luar lingkungan sekolah.
Apalagi di tengah bulan Ramadan ini ada tradisi ngabuburit jelang waktu berbuka yang biasanya justru menimbulkan kerumunan.
"Artinya yang perlu dikhawatirkan ketika pulang dari sekolah. Kepada orang tua agar selalu memantau putra-putrinya," kata Taga.