Material Nuklir Chernobyl Dicuri, Ahli Risau Dijadikan Bom untuk Teror
31 Maret 2022, 09:19:17 Dilihat: 448x
Jakarta, Universitas Narotama -- Material nuklir dilaporkan dicuri dari laboratorium dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl. Beberapa dari material tersebut dapat digunakan untuk membuat bom berukuran kecil untuk melakukan aksi teror.
Pencurian material nuklir atau material radioaktif terjadi selama kekacauan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut Anatolii Nosovskyi, direktur Institute for Safety Problems of Nuclear Power Plants (ISPNPP) di Kyiv, para pencuri mengambil sisa-sisa limbah radioaktif.
Secara teori, material tersebut dapat digunakan untuk membuat bom, melalui penggabungan bahan radioaktif dengan bahan peledak konvensional.
Laporan tentang pencurian material nuklir pertama kali dilaporkan Science pada Jumat (25/3).
Kemudian seorang ilmuwan yang bekerja untuk Institut Masalah Keamanan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina (ISPNPP) secara anonim mengonfirmasi hal tersebut ke New Scientist.
Dia menyebut, bahan radioaktif kemungkinan dicuri dari laboratorium pemantauan radiasi di Kota Chernobyl yang sebagian besar sudah ditinggalkan.
Pencuri dilaporkan mengambil sampel isotop radioaktif yang umumnya digunakan untuk kalibrasi instrumen. Mereka juga mengambil sampel limbah radioaktif dari bencana nuklir 1986.
Menurut Science, komunikasi dengan sejumlah laboratorium yang menampung sumber radiasi gamma dan neutron kuat telah terputus selama invasi Rusia ke Ukraina, sehingga ada kemungkinan material di tempat itu juga dicuri.
Meski demikian, Bruno Merk dari Universitas Liverpool, Inggris, mengatakan tidak perlu khawatir atas pencurian material karena material tersebut tidak cocok untuk dijadikan bom atau senjata nuklir.
Menurutnya, bom nuklir akan membutuhkan plutonium atau uranium, dan kandungan tersebut tidak ada pada material yang dicuri.
Kemudian Merk juga menyebut material yang ada di laboratorium dan kantor sekitar Chernobyl tidak lebih berbahaya dibandingkan material yang digunakan di peralatan medis.
"Ada begitu banyak sumber radioaktif di seluruh dunia. Jika seseorang ingin mendapatkan ini, ada cara yang lebih mudah. Sumber radioaktif ini bisa Anda curi di setiap rumah sakit. Akan selalu ada kemungkinan bagi seseorang untuk menyelinap masuk dan mencuri sesuatu. Saya tidak melihat risikonya lebih tinggi daripada sebelum Rusia menyerbu," ucapnya.