Pimpinan Hacker Pembobol Microsoft Ternyata Remaja Autis 16 Tahun
25 Maret 2022, 10:18:51 Dilihat: 207x
Jakarta, Universitas Narotama -- Kepolisian London telah menangkap tujuh remaja yang dicurigai terkait grup hacker Lapsus$ penyerang Microsoft. Ada satu orang berusia 16 tahun dalam kelompok itu dan dilaporkan merupakan salah satu pemimpinnya.
BBC pada Kamis (24/3) menjelaskan remaja itu punya nama panggung online 'White' atau Breachbace'. Informasi soal dia diungkap rival hacker dan peneliti yang menyelidikinya.
Selain itu juga dijelaskan remaja ini penderita autisme dan ayahnya bilang keluarga sudah berupaya menjauhkannya dari komputer.
"Saya tidak pernah mendengar tentang semua ini sampai baru saja. Dia tidak pernah bicara tentang meretas apapun, tetapi dia sangat hebat di komputer dan menghabiskan banyak waktu di komputer. Saya selalu menduga dia bermain game," kata ayahnya.
Lapsus$ adalah grup hacker tergolong baru, namun popularitasnya meroket belakangan, ramai dibicarakan dan ditakuti geng hacker lainnya. Lapsus$ sudah berhasil meretas perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Nvidia, Ubisoft, Okta, dan Samsung kemudian menyombongkannya di internet.
Detective Inspector Michael O'Sullivan of the City of London Police menjelaskan telah melakukan investigasi dengan rekanan terhadap anggota grup hacker.
"Tujuh orang antara berusia 16 hingga 21 telah ditangkap karena hubungannya dengan investigasi ini dan telah dibebaskan dalam penyelidikan. Penyelidikan kami tetap berlangsung," ujar dia seperti diberitakan The Verge.
Doxxed
Informasi soal White dan riwayat peretasannya diungkap online (doxxed) di situs hacker setelah berselisih dengan mitra bisnisya. Hacker itu mengungkap nama, alamat, dan foto media sosial White.
"Setelah beberapa tahun kekayaan bersihnya terakumulasi menjadi lebih dari 300 BTC [sekitar Rp190 miliar, kurs 1 BTC = Rp634,9 juta] ... [dia] sekarang berafiliasi dengan grup ransomware wannabe yang dikenal sebagai 'Lapsus$', yang telah memeras dan 'meretas' beberapa organisasi," tertulis di website itu.
Seperti dilaporkan pertama kali oleh Bloomberg, peneliti keamanan siber telah melacak White selama hampir satu tahun dan menghubungkannya dengan Lapsus$ serta insiden peretasan lainnya.
"Kami sudah mengetahui namanya sejak pertengahan tahun lalu dan kami mengidentifikasikannya sebelum doxxing," ucap Allison Nixon kepada peneliti di perusahaan Unit 221B.