Dua Tahun Pandemi Indonesia: 5,5 Juta Terinfeksi, 148 Ribu Meninggal
02 Maret 2022, 11:20:55 Dilihat: 170x

Jakarta, Universitas Narotama -- Pandemi Covid-19 sudah genap dua tahun melanda Indonesia hari ini, Rabu (2/3), terhitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Saat itu, dua warga Depok dinyatakan positif Covid-19 usai berkontak erat dengan warga negara Jepang di sebuah restoran di Jakarta. Hari-hari setelahnya, kasus baru mulai bermunculan, begitu pula dengan kematian.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, total warga Indonesia yang terinfeksi selama dua tahun ini mencapai 5.589.176 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 4.901.302 dinyatakan sembuh dan 148.666 orang lainnya meninggal dunia. Sementara itu, kasus aktif masih ada 539.214 orang.

Selama dua tahun ini juga berbagai mutasi varian Covid-19 masuk dan tersebar di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sedikitnya ada empat varian, yaitu Alpha, Beta, Delta dan teranyar Omicron.

Kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Februari 2022, masih didominasi oleh Varian Delta dengan 8.463 kasus. Lalu, Omicron dengan 6.580 kasus, Alpa 83 kasus dan Beta sebanyak 22 kasus.

Kemenkes menyebut Indonesia saat ini tengah berada pada gelombang ketiga, yang dipicu oleh merebaknya kasus Omicron. Varian ini disebut-sebut tak lebih mematikan seperti Delta, namun penyebarannya lebih cepat. Omicron ditengarai bisa menyebar 3 sampai 4 kali lebih cepat.

Meski begitu, Kemenkes mengklaim tren kasus di beberapa daerah menurun secara konsisten selama tiga pekan terakhir. bahkan, beberapa daerah diklaim telah melampaui puncak Omicron.

"Beberapa provinsi sudah mulai mengkonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama tiga minggu terakhir ini seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan NTB," kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/3).

Meski sudah menurun, Pemerintah belum berani mengumumkan bahwa Indonesia telah berhasil melewati gelombang ketiga atau Omicron secara nasional. Sebab, kasus masih berpotensi melonjak usai libur panjang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga secara resmi belum mencabut status pandemi global. Namun, pemerintah Indonesia sudah menyiapkan skenario transisi dari pandemi menuju endemi

Dua tahun bukan waktu yang singkat. Banyak yang terjadi dan berubah selama pandemi melanda. Berbagai kebijakan dibuat, sebelum akhirnya pemerintah menyiapkan skenario endemi.

Pada tahun pertama pandemi misalnya, pemerintah gamang memutuskan kebijakan yang diambil. Pemerintah tak langsung menerapkan penguncian wilayah atau lockdown saat itu. Padahal, Indonesia punya aturan yang jelas.

Dalam UU nomor 6 tahun 2028 tentang Kekarantinaan Kesehatan, penguncian wilayah bisa dilakukan untuk mencegah kemungkinan penyebaran. Dalam UU itu juga jelas juga diatur hak-hak dan jaminan warga ketika penguncian wilayah.

Namun, pemerintah tak memilih itu. Berbagai elemen masyarakat mengkritik langkah tersebut dan menduga pemerintah ogah memenuhi jaminan sebagaimana diatur dalam UU tersebut.

Pemerintah lebih memilih untuk memberikan opsi kepada kepala daerah untuk melakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). Kebijakan itu tak bertahan lama dan pemerintah kerap gonta ganti kebijakan.

Beberapa kebijakan itu mulai dari PSBB transisi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PPKM Mikro sampai PPKM dengan skema level seperti yang diterapkan saat ini.

Sejumlah kebijakan itu dianggap kurang ampuh. Pada pertengahan 2021, kasus di Indonesia melonjak tinggi, tenaga kesehatan berguguran dan rumah sakit kolaps.

Para periode Juni sampai Agustus 2021, pertambahan kasus harian konsisten di atas 10.000 kasus per hari.Hal itu berimbas pada tingginya tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan.

Pada 8 Agustus, Kemenkes melaporkan, BOR di 16 kabupaten/kota mencapai 100 persen. BOR ICU dan isolasi di 12 kabupaten/kota turut mencapai 100 persen. Beberapa RS bahkan sampai membuat tenda untuk menambah kapasitas pasien yang membludak. Saat itu Indonesia dijuluki episentrum pandemi Covid-19 di dunia oleh media asing.

Kondisi tersebut berlangsung cukup lama. Kasus mulai mengalami tren penurunan saat memasuki 2022. Belakangan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengungkapkan skenario transisi pandemi virus Covid-19 menjadi endemi di Indonesia.

Skenario mengubah pandemi menjadi endemi

Indikator

Luhut memaparkan penetapan status endemi harus diukur berdasarkan tingkat imunitas atau kekebalan komunal yang tinggi. Selain itu, kenaikan kasus Covid-19 harus rendah, hingga kapasitas fasilitas kesehatan yang memadai.

Selain itu, menurut prakondisi tersebut harus terjadi dalam rentan waktu yang lama, stabil, dan konsisten. Meski begitu, indikator tersebut akan terus diperbarui dan disempurnakan menurut pakar dan ahli. Target tingkat vaksinasi dosis dua dan ketiga, terutama kepada sasaran warga lanjut usia (lansia) juga harus terpenuhi.

PPLN Karantina 3 Hari

Kini pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) tak lagi harus karantina 7-14 hari, melainkan 3 hari. Keputusan ini diambil berdasarkan masukan dari para pakar dan menganalisis pelbagai data soal Covid-19 di Indonesia.

Bebas Masuk Bali Tanpa Karantina

Pemerintah juga melakukan uji coba PPLN bebas masuk Bali tanpa karantina mulai 14 Maret 2022.

Luhut mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba tanpa karantina bagi PPLN yang datang ke Bali pada 14 Maret 2022 mendatang. Namun, pemberlakuan itu nantinya akan diatur beberapa persyaratan oleh pemerintah.

Rencana Bebas Masuk Indonesia Tanpa Karantina

Pemerintah berencana memperluas kebijakan bebas masuk wilayah Indonesia tanpa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) pada 1 April mendatang. Kebijakan itu diterapkan dengan melihat terlebih dahulu uji coba tanpa karantina yang akan dilakukan di Bali pada 14 Maret 2022.

 

Sumber = cnnindonesia.com/sosial-dan-budaya

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.