WEBINAR 2 Ruang Teknik Sipil: Aspek Geoteknik dalam Pekerjaan Infrastruktur
21 Februari 2022, 17:38:43 Dilihat: 702x
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Narotama (UN) Surabaya bekerjasama dengan Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (INTAKINDO) dan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Jawa Timur menyelenggarakan Weminar 2 Ruang Teknik Sipil: Aspek Geoteknik dalam Pekerjaan Infrastruktur menggunakan media aplikasi Zoom pada Rabu, 16 Februari 2022 pukul 14.00 WIB, dengan narasumber Dr. Ir. Helmy Darjanto, MT (Anggota Dewan Pakar INTAKINDO Jatim) dan Ir. Irwan Susilo, ST, MT, IPM (Sekretaris Dewan Pakar INTAKINDO Jatim).
Kegiatan webinar diawali sambutan oleh Rektor Universitas Narotama Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT, IPM, kemudian sambutan oleh Dekan FTIK Dr. Cahyo Darujati, ST, MT. Betindak sebagai moderator yaitu Dr. Ir. Adi Prawito, MM, MT (Kaprodi Teknik Sipil Universitas Narotama, Ketua DPP INTAKINDO dan INKINDO Jawa Timur).
Irwan Susilo dalam paparannya tentang “Pertimbangan Geologi Teknik Dalam Pembangunan Infrastruktur”, antara lain menyebutkan bahwa penyelidikan geologi teknik yang baik akan memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi, memberikan nilai ekonomis yang baik dalam pembangunan konstruksi, memberikan nilai ekonomis dalam pemeliharaan dan pengopersiannya, serta ramah terhadap lingkungan sekitarnya.
Sedangan Helmy Darjanto yang membahas tentang “Karakteristik Proses dan Analisis Data Uji Lapangan Dalam Pekerjaan Infrastruktur”, menkankan pentingnya proses yang beroperasi secara efisien dan menghasilkan produk dengan kualitas memenuhi kriteria/spesifikasi. Disadari apa tidak bahwa bidang teknik sipil itu sebenarnya banyak data yang didapat melalui proses dengan tahapan-tahapan terukur agar tercapai output yang terukur.
“Maka sudah seharusnya data terukur tersebut dianalisis dengan menggunakan metoda statistik (SQC), karena cara statistik dapat mengungkapkan adanya variasi penyebab khusus akibat keluar dari batas-batas pengendalian yang didefinisikan,” kata Helmy Darjanto. [UN-universitas swasta Surabaya]