Bintang Toedjoe dan BRIN Uji Klinis Jahe Merah untuk Pasien Covid-19
17 Februari 2022, 10:00:48 Dilihat: 227x
Jakarta, Universitas Narotama -- PT Bintang Toedjoe bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan uji klinis terhadap produk suplemen herbal asli Indonesia, seperti jahe merah untuk pasien Covid-19. Suplemen herbal ini diklaim dapat menjaga daya tahan tubuh seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Tercatat, berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 per Selasa (15/2), jumlah kasus positif di Indonesia bertambah 57.049, sehingga totalnya menjadi 4.901.328 kasus.
Diketahui, virus corona varian Omicron yang sangat cepat menular menjadi penyebab terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Meskipun secara gejala masih dikatakan ringan.
Sejak virus corona merebak, banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan suplemen herbal dalam menjaga daya tahan tubuh. Terlebih di periode awal pandemi, belum terdapat vaksin Covid-19.
Herbal asli Indonesia pun ramai dibicarakan, diantaranya Jahe Merah, Sambiloto, dan empon-empon lainnya. Jahe Merah sendiri diklaim dapat menjaga serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Karena itu, PT Bintang Toedjoe dengan brand Bejo Jahe Merah berinisiatif menggandeng BRIN untuk melakukan penelitian suplemen herbal terhadap pasien Covid-19. Penelitian ini dimaksukan untuk melihat efektivitas penggunaan suplemen herbal sebagai terapi pendamping bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
"Sudah 10 tahun Bejo Jahe Merah turut serta menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Harapannya dengan uji klinik ini, Bejo Jahe Merah dapat berkontribusi lebih lagi dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia bahkan di dunia internasional," ujar Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Fanny Kurniati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2).
Suplemen herbal seperti jahe merah diklaim dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh yang sangat diperlukan di masa pandemi Covid-19. (Arsip Bintang Toedjoe).
Sejalan dengan itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mendukung penelitian tersebut. Menurutnya, penelitian akan dilakukan pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan mulai 18 Februari 2022 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
"BRIN tentunya mendukung penuh uji klinik ini. Harapan kita bersama, BEJO JAHE MERAH menjadi andalan masyarakat Indonesia ke depannya," kata Handoko.
Pricipal Investigator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Erlang Samoedro menambahkan, tentunya rencana penelitian sudah dilakukan secara matang sesuai dengan aturan yang benar dan mendapatkan ethical clearance.
"Semoga penelitian dapat berjalan lancar. Mohon dukungan dan doa dari masyarakat," katanya.
Adapun dengan uji klinik ini, harapannya jahe merah sebagai herbal asli Indonesia dapat memberikan efek positif bagi kesembuhan pasien Covid-19. Dengan demikian Jahe Merah dapat menjadi herbal pilihan masyarakat Indonesia.
Jahe merah sendiri merupakan salah satu jenis tanaman rimpang jahe berwarna merah dengan ukuran yang lebih kecil dari jahe putih. Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi dari jenis jahe lainnya dan sering dipakai sebagai bahan utama untuk pembuatan jamu.
Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan kandungan dari jahe merah bermanfaat sebagai anti radang, anti bakteri, dan anti nyeri.