Pemerintah Perjuangkan Empat Agenda Prioritas Pendidikan di G20
14 Februari 2022, 11:04:41 Dilihat: 227x
Jakarta, -- Pemerintah akan membahas empat agenda pendidikan prioritas dalam Kelompok Kerja Pendidikan pada presidensi G20 2022.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Iwan Syahril mengatakan prioritas pertama adalah solidaritas dan kemitraan. Menurutnya agenda tersebut erat kaitannya dengan budaya gotong royong Indonesia.
"Kami ingin menggunakan kearifan budaya negara kami untuk membantu membayangkan kembali masa depan. Kami percaya satu-satunya cara untuk maju dan mengatasi masalah pendidikan global adalah dengan saling mendukung dan berkolaborasi," kata Iwan melalui keterangan resmi seperti dikutip, Senin (14/2).
Kedua, pendidikan berkualitas yang universal. Ia menjelaskan agenda pendidikan berkualitas yang universal berangkat dari tantangan mendorong pemerataan akses dan mutu pendidikan di semua jenjang, terutama bagi kelompok rentan pasca pemulihan covid-19.
Ia menambahkan agenda ini juga merupakan bentuk penegasan komitmen Indonesia untuk mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua.
Ketiga, pengembangan teknologi digital dalam pendidikan. Iwan menuturkan Kemendikbud Ristek ingin mempertajam diskusi dan solusi bagaimana teknologi digital dapat menjawab permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial dalam pendidikan.
Keempat, masa depan pekerjaan pasca covid-19. Terkait agenda ini Kemendikbud Ristek meyakini kebutuhan dunia kerja pasca pandemi covid-19 berubah. Oleh karena itu, dunia harus memikirkan kembali bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan di masa depan.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan presidensi G20 Indonesia menjadi signifikan karena RI menggelar estafet kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni Eropa. Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan saling menguatkan untuk bersama-sama pulih pasca pandemi.
"Selama masa presidensi ini, Indonesia akan menunjukkan bagaimana budaya gotong royong dapat menginspirasi dunia untuk bersama-sama pulih dari pandemi, bergerak maju, dan membangun kembali dunia yang lebih baik," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan pandemi covid-19 membuat Indonesia semakin sadar akan nilai gotong royong untuk pulih dan bangkit bersama.
Ia mengajak semua pihak bersinergi untuk bangkit bersama pasca pandemi serta menyukseskan presidensi G20 Indonesia.
"Saya ingin mengajak semua pihak untuk mempererat gotong royong sehingga kita dapat mensukseskan kepresidenan G20 Indonesia, dan mewujudkan freedom to learn, freedom to practice the culture," kata Nadiem.