KSAD Dudung Buka Suara soal Tuhan Bukan Orang Arab, Singgung Cak Nun
08 Februari 2022, 10:05:35 Dilihat: 301x
Jakarta, -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka suara soal pernyataannya yang menyebut 'Tuhan Bukan Orang Arab' di salah satu siniar di media sosial YouTube beberapa waktu lalu.
Ucapan Dudung itu kemudian dilaporkan oleh Koalisi Ulama, Habaib & Pengacara Anti Penodaan Agama ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) dengan tuduhan penghinaan terhadap agama.
Dudung mengatakan, Tuhan memang bukan orang dan bukan orang Arab. Ia mengatakan, Tuhan akan mengetahui doanya ketika disampaikan dengan bahasa apapun. Ia juga mengatakan pernyataan itu persis dengan yang disampaikan oleh tokoh intelektual muslim Ainun Najib alias Cak Nun.
"Tuhan itu bukan orang, apalagi orang Arab. Persis pernyataan saya seperti Pak Ainun Najib. Saya pakai bahasa apa saja saya berdoa, bisa Allah, Tuhan itu maha tahu. Ngapain pakai bahasa Arab?" kata Dudung dalam acara coffee morning di Mabesad, Jakarta, Senin (7/2).
Mantan Pangkostrad itu mengaku bisa menyampaikan doa tertentu dengan bahasa Arab, tetapi kembali menegaskan bahwa Tuhan bisa memahami doa dalam bahasa apapun.
"Bahasa Arab saya bisa. Kalau hal-hal krusial, misalnya saya berdoa saya bisa itu doa (memohon) selamat," ujar Dudung.
"Tetapi kalau, 'Ya Allah, saya ingin membantu orang ya Allah, saya ingin menolong'. Cita cita saya hanya satu dari dulu, saya ingin menolong orang, saya ingin bantu orang, itu doa saya. Tapi kalau (doa itu dalam) bahasa Arab kan saya enggak bisa. Apa Tuhan, Allah, itu mengerti bahasa saya? Bahasa Indonesia? Paham... di manapun dunia ini, (semua) bahasa Tuhan tahu," lanjut Dudung.
Elemen masyarakat yang mengatasnamakan Koalisi Ulama, Habaib & Pengacara Anti Penodaan Agama sebelumnya melaporkan Dudung Abdurachman ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) terkait dugaan penghinaan terhadap agama.
Pelaporan itu buntut dari pernyataan Dudung soal "Allah Bukan Orang Arab".
"Pada kenyatannya Jendral Dudung melakukan tindakan yang sebaliknya daripada kewajiban-kewajiban tupoksinya sebagai salah satu peran sebagai aparatur abdi pilar ketahanan negara, jadi tidak sepantasnya secara etika dan secara hukum terkait pernyataan 'Tuhan Bukan Orang Arab'," kata Koordinator Koalisi Ulama, Damai Hari Lubis dalam keterangan resminya dikutip Minggu (30/1).