Australia Krisis Alat Antigen, Harga Tes Covid Naik hingga Rp5,1 Juta
18 Januari 2022, 09:30:39 Dilihat: 139x

Jakarta, Universitas Narotama -- Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia tengah mengalami kekurangan pasokan alat tes antigen Covid-19 yang juga dialami sebagian besar negara lain di dunia.

Akibat krisis pasokan alat tes antigen mandiri, harga tes Covid-19 cepat antigen di seluruh negeri pun melonjak hingga 10 kali lipat.

"Tes antigen cepat kekurangan pasokan di seluruh dunia. Ini bukan sesuatu yang hanya dialami Australia saja. Ini bagian dari berurusan dengan ancaman penyebaran varian Omicron. Omicron telah mengacaukan segalanya," kata Morrison kepada stasiun radio Australia, 2GB, pada Senin (17/1).

Regulator perdagangan Australia menerima laporan alat tes rapid antigen Covid-19 dijual dengan harga yang terlalu tinggi. Pihak berwenang tengah mencari informasi lebih lanjut kepada pemasok, pengencer, dan rantai apotek.

"Saat penyebaran wabah Covid-19 terjadi secara signifikan kala pandemi, harga tes rapid antigen yang terlalu mahal menjadi sesuatu yang dikhawatirkan, mengingat tes ini dibutuhkan untuk mendeteksi penyakit dan melindungi masyarakat lain," kata Kepala Komisi Perdagangan dan Konsumen Australia (ACCC), Rod Sims, dikutip dari Reuters.

Sims mendapat laporan alat tes antigen mandiri naik hingga 500 dolar Australia (Rp5,1 juta) di market place dan e-commerce, serta sekitar 70 dolar (Rp723 ribu) di toko.

Padahal, harga alat antigen dan tes Covid-19 cepat ini biasanya hanya sebesar A$10 (Rp103 ribu) di apotek pada pekan lalu.

"Ini jelas keterlaluan,"ujar Sims.

Lonjakan harga alat dan tes cepat antigen ini berlangsung setelah sebelumnya pemerintah Australia mengimbau masyarakat yang sempat melakukan kontak erat dengan kasus Covid-19 tanpa gejala, untuk melakukan tes virus corona secara mandiri.

Namun, kebijakan ini membuat Australia mengalami kekurangan alat tes cepat antigen di rumah dalam waktu singkat.

Sebelumnya, Morrison juga setuju untuk memberikan sepuluh alat tes antigen bagi penduduk berpenghasilan rendah pada awal Januari.

Namun, Morrison menolak usulan para dokter dan serikat pekerja yang meminta tes antigen diberikan secara gratis. Ia mengatakan pemerintah tak akan menutupi biaya tes dan menekankan pada "tanggung jawab pribadi".

Kekurangan pasokan alat antigen ini berlangsung ketika Australia tengah dihadapkan dengan gelombang baru Covid-19 yang paling mematikan akibat penyebaran varian Omicron.

Kondisi ini membuat angka rawat inap meningkat dan sistem pengujian negara itu kewalahan.

Untuk mengurangi beban posko pengujian hingga rumah sakit, negara bagian Victoria mulai memberikan tiga juta alat tes antigen kepada pekerja garis depan dan populasi rentan per Senin (17/1). Di sisi lain, berbagai negara bagian Australia tengah menunggu kedatangan jutaan alat tes.

Di hari yang sama, Australia mencatat penambahan infeksi Covid-19 harian hampir 74.000 kasus. Angka ini turun dibandingkan Kamis (13/1), di mana penambahan kasus harian Covid-19 mencapai 150.000.

 

Sumber = cnnindonesia.com/internasional

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.