PGRI Minta Nadiem Tetap Buka Opsi PJJ
06 Januari 2022, 08:49:13 Dilihat: 198x

Jakarta, -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk membuka opsi pembelajaran jarak jauh atau PJJ di masa pandemi Covid-19.

Kemendikbud Ristek sebelumnya menyatakan semua sekolah di seluruh wilayah Indonesia wajib melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal itu mengikuti ketentuan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.

Unifah mengatakan opsi PJJ harus tetap ada untuk menghindari ancaman infeksi Covid-19 terutama varian Omicron pada peserta didik dan pendidik di satuan lingkungan pendidikan.

"Jadi pemerintah harus memperhatikan opsi yang lain, seperti PJJ, terutama kalau siswanya belum semua divaksin Covid-19 ya jangan dipaksakan, jangan sampai 1 anak pun terinfeksi. Jadi jangan sampai mengambil risiko," kata Unifah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (4/1).

Menurut Unifah, akan sangat sulit bagi anak-anak menerapkan protokol kesehatan di sekolah. Terutama ketika di luar kelas saat mereka kemungkinan besar berkerumun dan bermain dengan teman-temannya.


Padahal kerumunan tersebut memungkinkan penularan Covid-19 di anak-anak. Selain itu, anak-anak di jenjang TK-SD juga belum bisa menggunakan masker secara baik dan benar sehingga penularan lebih mungkin terjadi.

Unifah juga menyinggung angka vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun masih rendah. Data Kemendikbud juga menunjukkan angka vaksinasi Covid-19 pada jenjang SD masih rendah.

Berdasarkan data itu pada 31 Desember 2021, kuran dari 20 persen peserta didik SD menerima vaksin dosis pertama 186.307, dan anak sudah divaksin dua kali sebanyak 4.084.994. Masih ada sekitar 16.542.686 anak usia 6-11 tahun yang menjadi target sasaran vaksinasi dan belum mendapatkan vaksin Covid-19.

"Usia 6-12 tahun itu kan sangat riskan, menurut saya pertama penyebaran omicron mulai terdeteksi cukup banyak di Indonesia dan belum mendapatkan vaksin semua terutama anak SD sehingga tetap harus ada opsi PJJ," kata Unifah.

"Saya setuju PTM, tapi gak 100 persen siswa PTM. Sepanjang masih belum semua anak-anak divaksin, guru pun baru 50 persenan, harusnya opsi itu [PJJ] tetap ada," sambungnya.

Dia juga menyarankan Kemendikbud untuk kembali menerapkan PTM 50 persen dan PJJ 50 persen disesuaikan dengan capaian vaksinasi anak di daerah dan kesetujuan orang tua murid.

"Harapan dari PGRI supaya Kemendikbud tidak tergesa-gesa menerapkan PTM 100 persen, harus tetap ada opsi," ucap Unifah.

Sebagai informasi, Kemendikbudristek melalui Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan sebanyak 264.704 atau 59 persen sekolah dan 33.497.256 peserta didik di Indonesia mengikuti PTM dengan kapasitas 100 persen.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Jumeri mengatakan 59 persen sekolah tersebut masuk dalam kategori A yang telah memenuhi sejumlah syarat pelaksanaan PTM 100 persen. Beberapa syarat di antaranya adalah daerah berada di level 1 dan 2, tingkat vaksinasi dosis 2 peserta dan tenaga kependidikan lebih dari 80 persen, serta dosis 2 vaksinasi lansia lebih dari 50 persen.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.