KSP Sebut PTM 100 Persen Demi Kejar Ketertinggalan Belajar saat Covid
04 Januari 2022, 11:13:22 Dilihat: 191x
Jakarta, -- Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan pemerintah memutuskan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran sejak pandemi Covid-19.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan RI Abetnego Tarigan mengatakan pembelajaran jarak jauh sudah dilakukan hampir dua tahun. Pemerintah berusaha mencegah learning loss (kehilangan kesempatan belajar) berlanjut.
"Selama pandemi kondisi pendidikan di Indonesia bisa dikatakan tertinggal dibanding dengan negara-negara lain, ini yang harus kita kejar," kata Abetnego dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1).
Abetnego mengatakan PTM 100 persen diterapkan dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah. Menurutnya, pemerintah telah mengecek kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan, pemahaman warga sekolah soal Covid-19, dan cakupan vaksinasi.
Pemerintah juga melakukan pengawasan secara ketat selama sekolah tatap muka. Pemerintah pun menyiapkan pemeriksaan surveilans terhadap warga sekolah secara acak dan rutin.
"Jika ditemukan kasus baru, bisa segera dimitigasi dan cepat diambil langkah pengendaliannya," ujar Abetnego.
Sebelumnya, pemerintah kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Kebijakan itu diterapkan pada semester dua tahun ajaran 2021-2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat sebanyak 264.704 atau 59 persen sekolah menggelar PTM 100 persen. Total siswa yang ikut sekolah tatap muka mulai pekan ini sebanyak 33.497.256 orang.
Kebijakan itu menuai kritik karena dilakukan saat kemunculan Covid-19 varian Omicron. Terlebih lagi, baru 37 persen atau sekitar 17 juta orang dari total 46 juta orang pelajar yang menerima dua dosis Covid-19.