Epidemiolog UI Sebut Indonesia Sudah Masuk Fase Endemi
29 Desember 2021, 19:03:18 Dilihat: 164x
Jakarta, Universitas Narotama -- Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa Indonesia telah keluar dari pandemi Covid-19 dan memasuki fase endemi.
"Sekarang sebenarnya Indonesia sudah masuk fase endemi. Penularan masih ada cuma tidak membebani pelayanan kesehatan," kata Pandu kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (29/12)
Hal serupa sama seperti yang ia tulis dalam unggahannya di Twitter. Ia mengklaim Indonesia telah berhasil kendalikan pandemi, dan siap masuk ke fase endemi.
Imunitas Hibrid, yaitu kekebalan dibangkitkan oleh vaksinasi alam (terinfeksi) dan injeksi dg vaksin ternyata kadar antibodi nya bisa diandalkan. Termasuk yg terinfeksi #Omikron yg umumnya tak bergejala. Sekarang Indonesia berhasil kendalikan pandemi, siap masuk fase endemi. pic.twitter.com/F801Yc1YKu
Pandu mengatakan bahwa fase endemi adalah fase di mana kasus bisa ditekan dan angka yang masuk ke rumah sakit sangat rendah, dengan tingkat kematian nol.
Hal tersebut dinilai dapat terwujud dengan adanya kekebalan tubuh. Dengan adanya kekebalan, tingkat penyakit yang ditimbulkan dari infeksi Covid-19 tidak akan parah.
"Salah satu faktor yang bisa menekan itu adalah kekebalan tubuh. Kalo semua penduduk mempunyai kekebalan, maka orang yang terinfeksi pun tidak akan bergejala atau tidak akan masuk rumah sakit, atau tidak akan menjadi berat apalagi meninggal," kata Pandu.
"Itu manfaat vaksin, vaksin apapun," tambahnya.
Selain itu, sebagian orang Indonesia sudah terinfeksi virus Covid-19 yang juga menumbuhkan kekebalan tubuh.
"Kedua, orang Indonesia sebagian sudah mendapat vaksinasi alam, jadi mereka sudah terinfeksi, kalo orang yang sudah terinfeksi dan menjadi penyintas maka mereka akan mempunyai kekebalan," ujar Pandu.
Lalu ketika orang yang terinfeksi mendapatkan suntikan vaksinasi, kekebalan yang tumbuh akan menjadi berlipat ganda dan menghasilkan hybrid immunity.
"Orang yang penyintas divaksinasi lagi, dua kali, itu disebut hybrid immunity. Jadi kekebalan hasil dari vaksinasi alamiah dan injeksi vaksin yang dibuat oleh ilmu pengetahuan," tutur Pandu.
Pandu juga menyebut bahwa hal-hal tersebut yang membuat Indonesia sejak Agustus lalu tidak mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Itu yang menyebabkan Indonesia sejak Agustus hingga sekarang tidak ada lonjakan," katanya.
Lebih lanjut, Pandu menjelaskan penelitian pada antibodi yang dibentuk omicron menunjukkan bahwa antibodi tersebut bisa melawan varian Delta.
"Antibodinya diteliti itu bisa melawan delta. Itu yang kejadian di Afrika Selatan, terjadi peningkatan omicron langsung turun cepat, terus delta yang tadinya sangat berperan hilang," ujarnya.
"Mereka sebagian besar sudah divaksinasi, jadi konsepnya sama dengan konsep yang saya jelaskan, jadi terjadi imunitas hibrid," pungkasnya.