Bagaimana Wajah Pendidikan di Indonesia Selama Pandemi COVID-19?
14 Desember 2021, 09:10:00 Dilihat: 311x
Pada tahun 2020, dunia digemparkan oleh varian virus yang bernama COVID-19, yang pada awalnya terdapat di Wuhan di tahun 2019. Dikarenakan virus tersebut berbahaya dan belum ditemukan penyebab pastinya, maka dicetuskanlah kebijakan pembatasan akses fisik di Indonesia oleh pemerintah, untuk mencegah peningkatan kasus penularannya. Dalam melanjutkan program pembelajaran pada institusi pendidikan, maka diberlakukan juga pembelajaran daring (dalam jaringan) dengan menggunakan internet di rumah masing-masing siswa dan pengajar, yang telah berjalan hingga tahun ini.
Akan tetapi, banyak sekali permasalahan yang ditemukan di Indonesia dalam pembelajaran daring selama pandemi ini, yang dikarenakan pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, banyak mahasiswa yang merasa bosan dikarenakan masih belum beradaptasi, pembelajaran tidak berinteraktif dan tugas yang menumpuk, kemampuan penguasaan internet yang masih rendah, kendala jaringan internet saat pembelajaran, kurangnya persediaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran, kuota Internet yang terbatas dalam penggunaan pembelajaran yang intens, tidak meratanya kemampuan ekonomi dalam menjalankan metode pembelajaran ini, kurangnya pihak yang berwenang dalam menganggarkan dana untuk menanggapi masalah ini, listrik yang terkadang mengalami masalah, dan pembagian wilayah waktu yang berbeda.
Tidak hanya mahasiswa saja yang menemukan permasalahan, tetapi pengajar juga memiliki permasalahannya sendiri dalam menjalankan pembelajaran, yang mana pengajar memiliki permasalahan dalam penggunaan sarana komputer, masih belum dapat beradaptasi dalam mengajar, sehingga cenderung monoton, dan tertekannya pihak pengajar dalam menjalankan pengajarannya untuk semakin kreatif dibanding saat masih dalam pembelajaran tatap muka. Dan oleh karena masalah tersebut, berjalannya sistem pendidikan dengan daring di Indonesia tidak berjalan efektif dan harus segera dituntaskan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut. terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam memberlangsungkan pembelajaran di masa pandemi. Hal tersebut yaitu:
Blended Learning, yaitu cara pembelajaran yang menggabungkan antara menggunakan daring dan tatap muka, bila terdapat pembelajaran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan secara daring.
Selanjutnya adalah sesi pembelajaran harus dilakukan secara kreatif, baik dari pengajarnya, maupun mahasiswa nya.
Ketiga adalah dengan meringkas materi dan menanyakan kembali tentang materi yang dibawa dalam sesi pembelajaran, sehingga mahasiswa pun tidak merasa jenuh dan dapat memahami inti dari sesi pembelajaran.
Solusi keempat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menghindari pemberian tugas yang berlebihan kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak merasa bosan dan lelah dikarenakan keberlangsungan pembelajaran melalui daring ini.
Tak hanya itu, pihak Kementerian Pendidikan dan sekolah dapat memberi dukungan mempersiapkan sarana teknologi, pelatihan penggunaan teknologi dan internet, subsidi paket data yang mencukupi untuk mahasiswa dan pengajar, sehingga permasalahan sarana, prasarana, serta kemampuan penggunaan internet dapat teratasi.
Pandemi COVID-19 memang merugikan banyak pihak, terlebih pada terhambatnya proses belajar mengajar yang terbatas. Namun, dengan keterbatasan tersebut tidak menjadikan alasan untuk tidak melaksanakan aktivitas sehari-hari terutama dalam bidang Pendidikan. Wujud Pendidikan pada masa pandemik COVID-19 menggunakan suatu wadah Pendidikan jarak jauh yaitu dengan pemanfaatan teknologi seperti handphone ataupun laptop.
Pembelajaran jarak jauh masih perlu dikembangkan lebih baik lagi agar proses belajar mengajar semakin efektif dan siswa semakin terlibat dalam proses pembelajaran. Efektif tidaknya suatu pembelajaran jarak jauh tidak dapat dilihat dari hasil prestasi belajar saja, namun perlu juga ditinjau dari segi proses, gaya belajar dan sarana pendukungnya.