Sungai Meluap Picu Banjir Karawang, 1.828 Warga Terdampak
13 Desember 2021, 10:18:15 Dilihat: 148x
Bandung, Universitas Narotama -- Sedikitnya 614 rumah terendam dan 1.828 jiwa terdampak banjir yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang terjadi pada Sabtu (11/12).
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan bencana yang terjadi sejak pukul 06.00 WIB itu telah menerjang empat kecamatan di Karawang, yaitu Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Barat, Tirtamulya, dan Banyusari.
"Banjir disebabkan oleh limpahan Sungai Cibeet, Sungai Cilamaya, dan Sungai Citarum, dengan ketinggian air bervariasi dari 5-120 cm," kata Hadi melalui keterangan tertulis, Senin (13/12).
Hujan dengan intensitas tinggi yang menjadi pemicu banjir tersebut berdampak pada empat desa. Di Desa Karangligar, sebanyak 162 unit rumah terendam dengan ketinggian air 5-120 cm.
Selain itu, banjir di Karangligar merendam 2 unit sarana pendidikan, satu unit SD dan PAUD, 3 unit tempat ibadah, 2 masjid, dan 3 musala.
Di Desa Tanjungmekar, banjir merendam 14 unit bangunan. Sementara, di Desa Karawang Kulon sebanyak 38 rumah terendam dengan ketinggian air 20-80 cm.
Kemudian, di Desa Kamurang sebanyak 54 rumah terendam dengan ketinggian air 10-40 cm. Di Desa Gempol Kolot sedikitnya 3 rumah terendam dengan ketinggian air 10-50 cm.
Sedangkan, di Desa Tegalwaru sebanyak 343 rumah terendam dengan ketinggian air 40-60 cm.
Adapun korban terdampak di Desa Karangligar sebanyak 267 kepala keluarga (KK) atau setara 820 jiwa. Desa Tanjungmekar (15 KK/58 jiwa) serta 30 perempuan dewasa mengungsi di Mushola Nurul Hidayah dan di rumah tetangga yang lebih tinggi.
Kemudian, di Desa Karawang Kulon (40 KK/146 jiwa) serta 77 perempuan dewasa mengungsi di rumah tetangga rumah dan pos ronda. Di Desa Kamurang (54 KK/172 jiwa), Desa Gempol Kolot (4 KK/12 jiwa), dan Desa Tegalwaru (274 KK/620 jiwa).
Hadi menuturkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut. Adapun perahu BNPB sudah disiagakan di kantor desa sebanyak satu buah.
"Warga masyarakat yang rumahnya terdampak bencana banjir mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga yang belum mengalami kebanjiran," kata Hadi.