Kesaksian Warga soal Banjir Lahar Dingin Semeru: Pasir Campur Batu
09 Desember 2021, 11:48:34 Dilihat: 170x
Lumajang, Universitas Narotama -- Wilayah Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, terendam banjir campuran air dan material lahar dingin erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Selasa (7/12).
Salah seorang warga sekitar, Sarjumat (51) mengatakan, air bah yang datang bercampur material batu dan pasir.
"Sorenya mulai hujan, air sudah naik sama batu-batu," kata Sarjumat (9/12).
Hujan deras yang mengguyur kawasan Sumberwuluh sejak pukul 21.30 hingga nyaris tengah malam. Air yang meluap bahkan bercampur material pasir dan batu.
Kini pantauan CNNIndonesia.com di lokasi sekitar 50 rumah di Kamar Kajang telah terendam banjir dan material lahar dingin. Padahal sebelumnya, pada kejadian erupsi Semeru Sabtu (4/12) lalu daerah ini bukan wilayah terdampak langsung.
Banjir lahar dingin erupsi semeru Wilayah Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro
Saat ini, para warga yang tinggal di Kamar Kajang telah dievakuasi ke Posko Pengungsian di Kantor Kecamatan Candipuro.
Wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, diterjang luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Semeru. Puncaknya terjadi, Rabu (8/11) malam tadi. Bendungan yang dibuat petugas bahkan sempat jebol.
"Debit air tinggi malam tadi. Tanggul ini jebol, kami sempat sudah ditarik ke posko hanya tinggal beberapa orang di sini," kata Afif, salah satu petugas TNI di lokasi, Kamis (9/12).
Aparat TNI sudah membangun bendungan untuk mengalihkan laju air sejak Selasa (7/12) malam. Saat itu hujan cukup deras mengguyur kawasan setempat sejak sore hingga malam hari.
6.022 Warga Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat penambahan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru. Hingga Rabu (8/12) kemarin, jumlahnya mencapai 6.022 jiwa dan tersebar di 115 titik pos pengungsian.
"Posko terus memutakhirkan data warga terdampak maupun warga yang mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).
Abdul mengatakan, saat ini sebaran jumlah pengungsi paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan total 2.331 warga.