Hujan Deras Sempat Guyur Kawasan Semeru Selasa Malam
08 Desember 2021, 02:58:30 Dilihat: 165x
Jakarta, Universitas Narotama -- Hujan deras guyur permukiman di kawasan sekitar Gunung Semeru Selasa (7/12) malam. Wilayah yang diguyur hujan antara lain Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dan Kabupaten Lumajang.
Hujan turun di sejumlah kawasan tersebut sejak pukul 19.00 WIB. Hujan yang turun selama hampir satu jam tersebut sempat membuat warga panik.
Sejumlah warga termasuk lansia bergegas ke tempat pengungsian saat hujan mereda. Dari pantauan di lapangan, sejumlah warga nampak berkoordinasi dengan perangkat desa.
Tanah Masih Panas Hambat Pencarian Warga Hilang di Erupsi Semeru
Warga terus menunggu kabar melalui alat komunikasi relawan, menunggu kabar dari wilayah yang lebih tinggi, khususnya dari kawasan Kecamatan Pronojiwo.
Saat hujan reda, jalanan utama depan balai desa sempat dilewati truk-truk besar mengangkut alat berat seperti ekskavator maupun jenis lainnya.
"Alat berat diminta turun dulu sementara, ke tempat lebih aman," kata salah seorang pengemudi atau operator alat berat saat ditanya alasannya turun.
Sementara itu, salah seorang relawan mengaku usai hujan memang sempat terjadi banjir bandang di aliran sungai, namun tidak sampai menuju ke arah Desa Sumberwuluh.
"Di atas juga masih hujan deras dan volume air terus meningkat. Banjir di sungai diperkirakan tidak sampai Sumberwuluh," kata dia.
Pada Sabtu (4/12) sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.
Ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat aman untuk menghindari awan panas di gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.
Erupsi gunung Semeru hingga kini telah menyebabkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang.
"Update dari lapangan meninggal dunia 34 orang," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi, Selasa (7/12).
Abdul menambahkan, sampai dengan Selasa siang (7/12), setidaknya ada 2.000 warga yang mengungsi. Kemudian ada beberapa orang yang sebelumnya dinyatakan hilang kini sudah ditemukan.