Ikuti Langkah-langkah Ini untuk Mendapat Tidur Berkualitas!
02 Desember 2021, 14:55:07 Dilihat: 240x
Jakarta, Universitas Narotama -- Apakah kamu mengalami masalah susah tidur (insomnia)? Hati-hati! Tidur yang kurang berkualitas akan meningkatkan resiko terkena kanker dan dapat memicu munculnya tanda-tanda penuaan dini, lho!
Duh, lantas, bagaimana cara menghilangkan insomnia dan mendapatkan tidur yang berkualitas? Tenang saja, pada artikel ini, dr. Handrawan Nadesul akan menerangkan jawabannya.
Tidur Yang Berkualitas
Tidur yang berkualitas adalah tidur yang melalui proses tidur yang normal dan sehat. Proses tersebut harus melalui delapan kali fase REM (rapid eye movements), yang terjadi sebanyak 5-6 kali sepanjang delapan jam tidur. Adapun orang yang tidak melalui fase REM selama 5-6 kali pada tidurnya, biasanya tidurnya kurang berkualitas.
Ciri-ciri terdapat gangguan tidur yang terjadi pada fase REM adalah, meskipun kita telah tidur selama lebih dari delapan jam, tetapi kita tidak merasa segar ketika bangun tidur. Hal itu membuktikan bahwa tidur kita tidak menempuh fase REM yang cukup.
Tanda-tanda bahwa proses REM kita cukup umumnya ditandai dengan bermimpi di kala tidur. Sebaliknya, orang yang tidak bermimpi saat tidur, biasanya mengindikasikan tidurnya kurang berkualitas.
Selain itu, tidur siang juga disarankan karena memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas dan akan mengurangi angka melakukan kesalahan saat bekerja, walaupun hanya tidur selama 10-15 menit, misalnya setelah makan siang.
Untuk membangun proses tidur yang sehat, kita dapat melakukan hal-hal di bawah ini:
1. Menciptakan jadwal tidur pribadi
Kita sendirilah yang bertanggung jawab untuk menentukan jam tidur kita. Selain itu, disarankan untuk memberikan jeda selama 30-60 menit untuk bersantai sebelum kita memasuki waktu tidur.
2. Hanya masuk kamar saat sudah mengantuk
Tidak membawa pekerjaan ke dalam kamar, maupun mengerjakan pekerjaan di dalam kamar.
3. Mematikan lampu
Hal ini dikarenakan hormon melatonin yang kerap dikenal sebagai hormon akan meningkat dalam darah pada suasana yang gelap. Ia tidak akan muncul jika kita tidur dengan lampu menyala. Selain itu, melatonin juga berperan untuk membantu kita untuk rileks.
4. Membuat badan cukup letih setelah beraktivitas seharian
Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, tubuh kita pun akan mudah lelah, sehingga akan lebih cepat untuk memasuki proses istirahat, yakni tidur. Sebaliknya, orang yang dirawat di rumah sakit biasanya mengalami susah tidur karena kurang bergerak.
Oleh karenanya, manfaatkanlah setiap peluang untuk menggerakkan fisik, salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, pola hidup sehat juga memiliki peran vital pada kesehatan kita. Pertanyaannya, seperti apa sih pola hidup sehat itu?
Pola Hidup Sehat
Menurut dr. Handrawan, hanya 5% orang yang meninggal karena mati tua. 95% sisanya meninggal karena lalai dan tidak berinvestasi dengan hidup sehat sehingga jatuh sakit.
Kita pun seringkali keliru dalam memilih gaya hidup. Padahal, gaya hidup adalah salah satu faktor penentu teratur tidaknya pola hidup sehat kita. Mari kita lihat pola hidup sehat di bawah ini:
Mengonsumsi makanan yang tepat
Selalu bergerak
Cek kesehatan secara berkala
Terbebas dari faktor stres
Hidup seimbang
Ya, kita seringkali memilih makanan dari kelezatan dan kepraktisannya, bukan menyehatkan atau tidaknya. Soal minyak yang dipakai menyehatkan atau tidak, siapa peduli?
Kemudian, kini semakin banyak pekerjaan yang mengharuskan kita duduk menghadap layar untuk waktu yang lama. Cara beristirahat kita pun seringkali dihabiskan dengan duduk diam sambil memainkan gawai atau menonton beragam tayangan.
Dokter Handrawan menyarankan agar kita selalu mengupayakan kegiatan yang membuat kita menggerakkan fisik.
Aktivitas yang beliau sarankan adalah jalan kaki tergopoh-gopoh (brisk walking), yang idealnya dilakukan selama 5-6 kali dalam seminggu, selama kurang lebih 50 menit setiap sesinya. Aktivitas ini cocok untuk dilakukan oleh anak-anak hingga orang tua, lho!
Yup, bagi yang telah berusia paruh baya, sudah tidak diperbolehkan lagi untuk membebani lutut dengan aktivitas melompat, jogging, berlari, hingga naik turun tangga. Brisk walking disarankan karena tidak memfokuskan beban pada lutut seperti pada kegiatan naik turun tangga hingga melompat.
Lalu, terbebas dari faktor stres dan hidup seimbang. Tekanan sosial yang semakin besar menjadikan banyak dari kita bekerja tanpa kenal waktu istirahat. Oh no! Ingat, jangan jadikan kesehatan sebagai ongkos yang harus dibayar untuk mewujudkan target kita.