Internet Kecepatan Tinggi Bakal Segera Hadir di Antartika
29 November 2021, 12:01:26 Dilihat: 184x

Jakarta, Universitas Narotama -- Internet dengan kecepatan tinggi disebut bakal segera hadir di Antartika. Kehadiran fiber optik itu disebut bisa memajukan penelitian dan pendidikan tentang iklim.

Di atas batu vulkanik di lepas pantai Antartika, Stasiun McMurdo dipenuhi dengan penelitian ilmiah sepanjang tahun ini.

Dijalankan oleh US National Science Foundation, stasiun ini dikunjungi hingga seribu pengunjung yang ingin melakukan perjalanan untuk melakukan penelitian tentang topik mulai dari iklim hingga ilmu kelautan di musim panas Antartika mulai Oktober hingga Februari.

Namun terlepas dari peran sentralnya dalam penelitian Antartika, McMurdo kekurangan sesuatu hal yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh kebanyakan ilmuwan yang bekerja di laboratorium abad ke-21, yakni internet berkecepatan tinggi.

McMurdo berada di satu-satunya benua yang tidak memiliki koneksi fiber optik berkecepatan tinggi ke seluruh dunia.

Benton mencatat pada awal tahun 2021, National Science Foundation mulai serius menjajaki kemungkinan membangun fiber optik yang akan berjalan di sepanjang dasar laut dari Antartika ke negara tetangga Selandia Baru atau Australia.

Jika upaya terbaru untuk memodernisasi internet di Antartika ini berhasil, para ilmuwan mengatakan itu akan mengubah penelitian dan kehidupan sehari-hari di benua beku tersebut.

"Ini akan mengubah pengalaman mendasar hidup di Antartika," kata Peter Neff, ahli glasiologi dan asisten profesor riset di University of Minnesota dilansir The Verge.

Jalur fiber optik berkecepatan tinggi yang diusulkan dapat menghubungkan Stasiun McMurdo ke Selandia Baru. Saat ini para peneliti di Yayasan Sains Nasional yang bekerja di Antartika hanya mengandalkan satelit bandwidth rendah untuk berkomunikasi dengan dunia luar.

Patrick Smith, Manajer Pengembangan Teknologi di NSF mengatakan dibandingkan dengan rumah tangga pedesaan biasa, jumlah bandwidth yang tersedia per orang di McMurdo terbatas.

Para peneliti sering kali harus menyimpan data mereka di hard drive untuk dibawa pulang secara fisik daripada mengekspornya untuk dianalisis rekan-rekan mereka secara real time.

Kondisi ini disebut menciptakan hambatan yang memperlambat penelitian ilmiah yang sedang dilakukan di Antartika.

Pada akhir Juni, NSF mensponsori konferensi tiga hari yang mempertemukan peneliti AS dan internasional untuk membahas potensi transformatif fiber optik ke Antartika, termasuk dampak yang akan ditimbulkan pada penelitian, pendidikan dan kesejahteraan mereka yang menghabiskan waktu di Stasiun McMurdo.

Oktober lalu, penyelenggara konferensi merilis laporan ekstensif yang menyoroti poin-poin penting, rute potensial dan bagaimana fiber optik dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data ilmiah tambahan di wilayah terpencil ini.

Peserta konferensi mengatakan kehidupan sehari-hari dan penelitian di Stasiun McMurdo akan berubah dalam banyak cara dengan kehadiran internet berkecepatan tinggi.

Para peneliti dapat melakukan streaming langsung operasi harian alih-alih mengandalkan perekam arsip, prakiraan cuaca dapat ditingkatkan, citra satelit dapat dianalisis secara waktu nyata, keamanan siber dapat ditingkatkan, dan partisipasi proyek dapat diperluas di luar mereka yang melakukan penelitian di lapangan.

Selain menganalisis data secara lebih efisien, keberadaan kabel optik secara fisik memungkinkan pengumpulan jenis data baru. Misalnya, serat dalam kabel dapat digunakan untuk mengumpulkan data seismik melalui teknik baru yang disebut penginderaan akustik terdistribusi.

Sensor dapat ditambahkan ke kabel untuk melakukan pengamatan terus menerus terhadap suhu dan tekanan di Samudra Selatan Antartika di mana situs utama untuk memahami seberapa cepat perubahan iklim terjadi.

Neff menambahkan Samudra Selatan sebenarnya kurang diamati dan ketika suhu naik, pengamatan terus-menerus seperti itu secara real time dapat sangat meningkatkan pemahaman para ilmuwan tentang kondisi di sana.

Di luar peluang penelitian, internet yang lebih cepat akan memudahkan pengunjung stasiun untuk berhubungan dengan keluarga mereka, kolega mereka di luar Antartika dan masyarakat luas.

"Memiliki interaktivitas semacam itu memungkinkan orang untuk membayangkan diri mereka dalam situasi dan melihat seperti apa pekerjaan sehari-hari di sana," kata pembuat film Antartika Ariel Waldman.

Pada tahun 2018, Waldman melakukan perjalanan ke Antartika selama lima minggu untuk memfilmkan kehidupan di bawah es melalui Program Artis dan Penulis Antartika NSF.

Waldman mengatakan bahwa memiliki internet yang lebih cepat akan membuat perbedaan besar bagi komunikasi sains karena memungkinkan komunikator untuk berinteraksi dengan orang-orang di luar Antartika secara real time.

Meskipun koneksi internet berkecepatan tinggi dapat menawarkan banyak manfaat, beberapa ilmuwan juga khawatir tentang bagaimana perubahan seperti itu akan berdampak pada budaya di Stasiun McMurdo.

"Meningkatkan komunikasi akan menghilangkan beberapa beban, membuatnya lebih mudah bagi [orang] untuk ditempatkan di lapangan, dan memperluas pengalaman kepada orang-orang yang tidak dapat menerapkannya. Kami melihat ini sebagai peluang transformatif," kata Smith.

 

Sumber = cnninternasional.com/teknologi

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.