Polisi dan Pakar Respons Wanita Protes Trek Sulit Uji Praktek SIM C
24 November 2021, 09:06:59 Dilihat: 202x
Jakarta, -- Video viral seorang wanita protes atas desain lintasan ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C yang dinilai sulit telah ditanggapi kepolisian dan pakar keselamatan berkendara. Kepolisian mengatakan sudah sesuai aturan, sementara pakar menjelaskan memang seharusnya ujian praktik sulit.
Wanita itu mengatakan trek ujian praktik SIM C berbentuk angka 8 dan jalur zigzag yang diperlihatkan dalam video sangat sulit, apalagi buat wanita. Menurut dia wanita akan gagal dalam tes dan akhirnya memilih jalur pintas 'nembak'.
"Buat Kepolisian Republik Indonesia ya, ngapain sih bikin trek kayak begini? Modelnya nggak masuk di akal banget. Tolong ya, bikin trek yang masuk di akal. Apalagi buat emak-emak seperti kita-kita ini. Auto nggak bakalan lulus deh dan auto nembak," katanya dalam video yang ramai dilihat netizen.
Kepala Sub Direktorat SIM Korlantas Polri Komisaris Besar Djati Utomo mengatakan trek yang dimaksud wanita itu dalam video sudah sesuai standar dan mengikuti ketentuan.
"Iya betul [trek sudah sesuai standar]," ujar Djati seperti diberitakan Detik, Selasa (23/11).
Djati merujuk pada aturan tentang ujian praktik SIM C, yakni Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012. Dalam aturan ini ditetapkan ada lima materi ujian yang diberikan, yaitu pengereman/keseimbangan, slalom/zigzag, membentuk angka 8, reaksi rem menghindar, dan berbalik arah membentuk U.
Peserta ujian praktik SIM C dianggap lulus jika menyelesaikan semua materi tanpa melakukan kesalahan seperti menjatuhkan patok atau kaki menginjak lapangan. Setiap peserta ditentukan punya kesempatan dua kali sebelum dinyatakan gugur.
Ujian praktik adalah salah satu syarat mendapatkan SIM C selain harus memenuhi lulus ujian teori.
Praktisi keselamatan berkendara menilai tidak ada yang salah dalam ujian praktik SIM C yang dilaksanakan kepolisian. Menurut dia ujian praktik memang harus sulit karena mengendalikan kendaraan di jalanan butuh keahlian khusus.
"Jadi salah kalau berpikiran ujian SIM susah, karena memang harus dibuat susah. Kalau gampang semua nantinya akan menggampangkan semua kondisi di lalu lintas," ujar Sony.
Sony bilang jika tidak lulus seharusnya pemohon SIM melakukan evaluasi dan berlatih, bukan mencari jalan pintas.
"Jadi kalau tidak lulus, bukan malah cari yang cepat misal bayar. Harusnya evaluasi, belajar dari polisi di sana bisa kok saya yakin. Jika mau cepat ini yang malah akhirnya tingkat kecelakaan di kita itu terus tinggi," kata dia.
Sony menambahkan trek ujian praktik SIM C sebenarnya mudah dilintasi jika peserta uji paham teknik berkendara. Menurut dia peserta bisa melaluinya dengan kecepatan pelan sembari menjaga emosi agar kestabilan terjaga.
"Jangan cepat-cepat, terus skill ini juga harus terukur," kata pria yang juga menjadi Senior Instruktur dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).