BSSN Ungkap Sebab Situs Pemerintah Rentan Diretas
23 November 2021, 09:08:44 Dilihat: 186x

Jakarta, Universitas Narotama -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap sederet penyebab situs pemerintah rentan diretas oleh hacker, termasuk aplikasi generik yang rentan, tak memiliki perimeter keamanan yang memadai, hingga aplikasi tak dilakukan update.

Juru Bicara BSSN Anton Setiawan mengatakan hal tersebut ia ungkapkan lantaran peretasan di lembaga pemerintahan marak terjadi dengan metode web defacement, dari Januari hingga Oktober 2021.

Anton menyebut 9,2 persen situs pemerintah pusat sempat diretas, sementara itu 17,57 persen situs pemerintah daerah dilaporkan telah diretas.

"Tercatat bahwa sektor yang paling banyak mengalami insiden web defacement yakni.. situs pemerintah daerah sebanyak 17,57 persen dan situs pemerintah pusat sebanyak 9,2 persen," ungkap Juru Bicara BSSN kepada CNNIndonesia.com, Minggu (21/11) malam.

Penyebab Situs Pemerintahan Rentan Dibobol

Lebih lanjut Anton menjelaskan ada beberapa hal yang menyebabkan peretasan marak terjadi di situs pemerintahan. Ia mengatakan adanya kerentanan pada aplikasi generik.

Menurut Anton pelaku peretasan memanfaatkan kerentanan pada aplikasi generik seperti framework aplikasi yang digunakan oleh pemilik situs. Kerentanan itu lalu dieksploitasi oleh pelaku peretasan untuk melakukan web defacement.

Selanjutnya ia menilai pemangku kepentingan tak memiliki perimeter keamanan maupun visibilitas yang memadai seperti web application firewall maupun visibilitas terhadap aktivitas anomali yang terjadi pada situs yang dikelolanya.

"Sehingga sebagai besar tidak mengetahui jika situsnya telah diretas ataupun tidak dapat melakukan pemblokiran terhadap aktivitas serangan tersebut sehingga peretasan dapat terjadi atau berulang kali terjadi," tandasnnya.

Ia juga mengatakan bahwa aplikasi tidak dilakukan perbaruan secara berkala oleh pemilik sistem. Anton menilai hal itu menjadi salah satu penyebab peretasan situs yang terjadi, sehingga situs yang tidak dikelola menjadi rentan terhadap pembobolan situs.

Di samping itu Anton mengatakan pengelola sius tak menyelesaikan kasus pembobolan secara tuntas, sehingga aplikasi atau situs dapat diretas kembali oleh hacker.

Anton juga mengatakan bahwa ada kemungkinan peretas telah menanam backdoor, untuk tetap bisa memiliki akses ke dalam server untuk mengakses situs tersebut.

Lebih lanjut Anton mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat keamanan maupun melakukan pengujian keamanan secara berkala, terhadap sistem elektronik layanan publik yang dikelola masing-masing instansi.

Pemangku kepentingan diimbau melakukan proses tanggap insiden secara tuntas terhadap sistem elektronik yang teretas.

Mereka juga diminta menonaktifkan sistem elektronik yang tidak lagi dikelola atau digunakan, dan melakukan pemutakhiran keamanan terhadap sistem elektronik yang dikelola secara berkala.

 

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.