Mengintip Bangunan Kafe di Atas Saluran Air Kemang Utara Jaksel
19 November 2021, 08:57:50 Dilihat: 181x
Jakarta, Universitas Narotama -- Sebuah kawasan komersial di daerah Kemang Utara, Jakarta Selatan menjadi sorotan publik lantaran sejumlah bangunan di area tersebut berdiri di atas saluran air yang terhubung ke Kali Mampang.
Aparat bahkan sudah terjun melakukan peninjauan langsung pada pekan ini untuk dibicarakan solusinya di tingkat pemerintah kota Jakarta Selatan.
Adapun area yang diperbincangkan itu adalah sebuah kawasan dipagari sejumlah pepohonan di pinggir jalan Kemang Utara. Area itu terlihat lebih rendah dari jalan Kemang Utara, sehingga pengunjung yang hendak harus menuruni jalan komplek tersebut.
Dari arah jalan raya terlihat saluran air penghubung Kali Mampang membentang dari pintu masuk hingga ujung kawasan tersebut. Laju air di saluran tersebut terlihat masih mengalir lancar, meski berwarna keruh seperti kebanyakan selokan di kawasan Jakarta.
Beberapa petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan, terlihat melakukan pengerukan dasar Kali Mampang, pada Kamis (18/11) pagi.
Memasuki area komersial itu, setidaknya terdapat bangunan yang terbagi ke lima tenat berdiri di atas saluran air selebar sekitar 3,5 meter. Namun, dari lima tenant tersebut, hanya tiga bangunan yang nampak digunakan: dua kedai kopi, satu toko sepeda.
Sementara bangunan lain di area itu yang tak berdiri di atas saluran air adalah sebuah restoran, kedai kopi, dan musala.
Petugas dari Sudin SDA DKI Jakarta membersihkan saluran air yang berada di bawah bangunan kafe, Kemang Utara, Jakarta Selatan, 18 November 2021. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Sekilas tidak ada yang berbeda ketika memasuki salah satu kafe yang berdiri di atas saluran air yang terhubung dengan Kali Mampang tersebut.
Sampai ketika memasuki bagian dalam kafe yang berbatasan dengan sisi Kali itu. Alih-alih menyuguhkan pemandangan menarik bagi pengunjung, kafe tersebut justru menempatkan kaca besar di sisi bangunan yang berhadapan dengan saluran air.
Terlepas dari itu, tidak ada perbedaan lain yang kentara dari kedai tersebut.
CNNIndonesia.com sudah berusaha berbicara dengan pengelola terkait rencana penindakan dari Pemkot Jaksel. Namun tak ada konfirmasi yang didapat. Penjaga keamanan dan juga sejumlah pegawai enggan berbicara lebih banyak.
Pemkot Jaksel masih merembuk penindakan yang akan dilakukan terhadap bangunan yang berdiri di atas saluran air Kemang Utara. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Di luar area komersial itu, salah satu warga setempat yang ditemui CNNIndonesia.com di sekitar lokasi mengatakan bangunan di atas saluran air itu sudah berdiri setidaknya sejak 2007 silam. Warga sekitar, kata dia, menduga bangunan di atas saluran air itu berpengaruh pada banjir ke pemukiman di belakangnya.
Pasalnya ia menilai, air hujan yang harusnya dialirkan ke Kali Mampang itu menjadi luber imbas adanya sejumlah bangunan yang berdiri di atasnya. Selain itu, sambungnya, kontur permukaan tanah pemukiman warga berada di titik yang paling rendah.
"Jadilah banjirnya di sini. Coba lihat bangunannya, itu dia bahkan enggak di atas batas dinding Kali Mampang. Jelas bikin terhambat," ujar pria yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Oleh sebab itu, dirinya berharap pemerintah dapat segera melakukan penindakan terhadap bangunan-bangunan tersebut. Sebab selain menyebabkan banjir, menurutnya bangunan tersebut juga telah melanggar aturan dengan berdiri di atas saluran air.
"Tentu dari warga sih berharap dapat segera ditindaklanjuti. Dan harus jelas, ada tenggat waktu dan lainnya, jangan cuma menyerahkan kepada pemilik," tegasnya.
Sebelumnya, Lurah Bangka, Firdaus Aulawy mengatakan aparat pemerintah setempat akan merumuskan tindakan yang diambil terkait dengan bangunan komersial di atas saluran air Kemang Utara, Jakarta Selatan.