Xi Jinping Peringatkan AS Tak Buat Situasi Bak Era Perang Dingin
11 November 2021, 10:09:16 Dilihat: 127x

Jakarta, Universitas Narotama -- Presiden China Xi Jinping memperingatkan kawasan Asia Pasifik tidak boleh kembali tegang seperti di era Perang Dingin.

Pernyataan itu diutarakan Xi ketika persaingan antara China dan Amerika Serikat terus menegang menjelang rencana pertemuan virtualnya dengan Presiden Joe Biden pekan depan.

"Kawasan Asia-Pasifik tidak bisa dan tidak boleh masuk kembali dalam konfrontasi dan perpecahan era Perang Dingin," kata Xi dalam pesan video yang diputar di forum CEO dalam rangkaian KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Kamis (11/11).

Dalam kesempatan itu, Xi juga menggarisbawahi soal inisiatif ideologis untuk membentuk kelompok atau aliansi kecil dengan alasan geopolitik pasti akan gagal.

Pernyataan Xi ini merujuk pada upaya Amerika Serikat dan sekutunya, seperti India, Jepang, dan Australia dalam mengurangi pengaruh China atas kawasan Asia-Pasifik, khususnya dalam bidang ekonomi dan militer.

Hal itu juga disinggung Xi ketika China berulang kali menentang keras pembentukan kemitraan pertahanan baru antara AS, Inggris, dan Australia yang disebut AUKUS.

Kesepakatan trilateral itu membantu Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir yang dinilai banyak negara dapat meningkatkan risiko perlombaan senjata di kawasan.

Selain soal geopolitik, Xi turut menyerukan kebangkitan negara-negara Asia Pasifik dari bayang-bayang pandemI Covid-19 demi mencapai pemulihan ekonomi yang stabil.

Menurut Xi, memulihkan ekonomi pascapandemi merupakan tugas paling mendesak bagi seluruh negara di kawasan.

"Kita harus menerjemahkan konsensus bahwa vaksin Covid-19 adalah barang publik global ke dalam tindakan nyata untuk memastikan distribusi yang adil dan merata," kata Xi.

Sementara itu, KTT APEC tahun ini diselenggarakan oleh Selandia Baru secara virtual, mengingat kasus varian Delta yang kian meningkat di negara itu dan beberapa negara lainnya.

Kondisi AS dan China terus memanas akhir-akhir ini. Mulai dari klaim China atas wilayah Taiwan, kemudian dilanjutkan dukungan Presiden AS Joe Biden terhadap Taiwan, membuat kedua negara adidaya itu terus berada dalam situasi genting menuju konflik.

Tak hanya itu, persaingan ekonomi dan militer antar AS-China juga turut memperparah ketegangan kedua negara.

Meski begitu, Presiden Biden santai menanggapi potensi konflik terbuka antara AS-China. Menurut Biden, hal itu kecil kemungkinan terjadi lantaran dia kerap menegaskan kepada Xi bahwa apa yang terjadi antara China-AS ini merupakan persaingan, bukan konflik.

Para pejabat AS pun menilai melakukan pembicaraan langsung antara Biden dan Xi merupakan cara terbaik untuk mencegah konflik antara dua negara besar itu.

Meski begitu, tanggap pertemuan virtual Xi dan Biden hingga kini belum diumumkan. Namun, seorang pejabat Gedung Putih yang mengetahui jadwal Biden mengatakan video call dengan Xi kemungkinan dilakukan pekan depan.

 

Sumber = cnnindonesia.com/internasional

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.