Jaringan 5G Disebut Bisa Ganggu Penerbangan Pesawat
03 November 2021, 08:52:34 Dilihat: 159x
Jakarta, Universitas Narotama -- Otoritas penerbangan Amerika Serikat (FAA) memberi peringatan kalau jaringan 5G berpotensi memberi gangguan pada perangkat elektronik pesawat yang sensitif.
Kemungkinan gangguan keselamatan lalu lintas udara ini sudah dibicarakan FAA dengan otoritas komunikasi AS (FCC). Peringatan ini diberikan FAA terkait rencana FCC untuk mulai menambah spektrum frekuensi 5G di negara itu mulai 5 Desember mendatang.
Gangguan interferensi 5G ini disebut FAA bisa, "mengurangi kemampuan sistem keselamatan dan peralatan lain yang bergantung pada altimeter radio, terutama ketika (pesawat) beroperasi di ketinggian rendah."
Sehingga, FAA mengimbau operator pesawat agar bersiaga atas kemungkinan sejumlah perangkat elektronik pesawat yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan kemungkinan tidak berfungsi akibat gangguan dari pemancar 5G dan teknologi lainnya.
"(Kami) mewajibkan mereka untuk mengambil tindakan mitigasi yang dapat mempengaruhi operasi penerbangan," jelas FAA, lewat buletin informasi khusus, Selasa (2/11), seperti dikutip Reuters.
Meski demikian, buletin itu mengatakan hingga saat ini belum ada bukti yang bisa menguatkan dugaan ini.
"Belum ada laporan yang membuktikan tentang interferensi berbahaya akibat operasi broadband nirkabel secara internasional."
Perangkat 5G mesti dimatikan saat terbang
Ini juga merekomendasikan pilot untuk mengingatkan penumpang bahwa semua perangkat elektronik portabel yang dilengkapi dengan 5G harus dimatikan atau dialihkan ke mode pesawat selama penerbangan.
FAA mengatakan produsen peralatan juga harus melanjutkan pengujian mereka untuk menentukan kerentanan altimeter radio tertentu terhadap interferensi 5G dan harus mengeksplorasi perubahan desain yang dapat mengurangi efek interferensi.
Kekhawatiran dari industri
Kekhawatiran serupa rupanya sudah diungkap oleh kalangan industri penerbangan dalam setahun belakangan. Mereka mengkhawatirkan penggunaan spektrum C-Band untuk pengopreasian 5G yang akan mulai dilakukan mulai 5 Desember mulai di 46 negara.
Wakil Administrator FAA Bradley Mims dalam sebuah surat yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada hari Jumat mengatakan bahwa agensi tersebut memiliki "keprihatinan mendalam tentang dampak potensial terhadap keselamatan penerbangan yang dihasilkan dari gangguan pada kinerja altimeter radar dari operasi jaringan 5G di pita C."
Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya "berkomitmen untuk terus bekerja dengan mitra federalnya untuk secara bersamaan menjaga keselamatan udara dan memajukan penyebaran teknologi baru."
Sektor kedirgantaraan dan penerbangan bertemu dengan FCC pada bulan Agustus, memperingatkan bahwa jika tak dilakukan perubahan maka, "diperkirakan akan terjadi gangguan besar-besaran atas penggunaan Sistem Ruang Udara Nasional akibat penggunaan 5G" sehingga hal ini akan memaksa FAA untuk "mengurangi kapasitas operasional penerbangan secara drastis."
Sementara itu, kelompok perdagangan nirkabel CTIA menganggap penggunaan pita frekuensi di spektrum C-band, "tidak menyebabkan gangguan yang membahayakan pada peralatan penerbangan," seraya mengutip bahwa jaringan 5G aktif di 40 negara banyak menggunakan pita di spektrum ini.