Komitmen Jaga Suhu Bumi di Konferensi Iklim COP26
02 November 2021, 08:27:36 Dilihat: 151x

 

Jakarta, Universitas Narotama -- Konferensi perubahan iklim COP26 yang digelar di Glasgow turut membahas momok kenaikan suhu Bumi yang 2,7 derajat celcius dan segala potensi bencana yang mengikuti.

Bencana-bencana yang mungkin terjadi seperti banjir yang, gelombang panas, dan risiko titik kritis berbahaya.

Namun, Bumi memiliki peluang untuk tetap berada di bawah target Perjanjian Paris tentang pemanasan global sebesar 1,5 derajat celcius.

Untuk itu dibutuhkan emisi tahunan pada 2030 menjadi 28 miliar ton lebih rendah dari apa yang direncanakan dan dijanjikan negara-negara peserta menjelang COP26.

Dilansir New Scientist, salah satu tujuan utama COP26 ini adalah untuk mendapatkan rencana baru yang lebih baik dari negara-negara peserta untuk pertama kalinya sejak Perjanjian Paris di 2015.

Terlepas dari komitmen AS, Uni Eropa, Inggris, Jepang dan negara penghasil emisi besar lainnya.

Bahkan China menjanjikan perubahan rencana formal, jika tidak dunia akan gagal untuk mencapai tujuan dalam Perjanjian Paris yakni membatasi pemanasan global hingga 1,5 atau 2 derajat celcius.

"Di sisi positifnya, kami melihat segala sesuatunya bergerak. Negara-negara secara umum telah mengajukan rencana yang lebih kuat," kata Anne Olhoff dari Technical University of Denmark sebagai salah satu penulis dalam laporan tersebut.

"Pada saat yang sama, ini terjadi terlalu lambat. Ini seperti membalikkan supertanker. Kemajuannya terlalu lambat. Kami mengambil langkah kecil alih-alih lompatan raksasa," imbuh Olhoff menambahkan.

Dari semua rencana dan janji yang pernah diucapkan menunjukkan bahwa diperkirakan ada 4 miliar ton lebih sedikit dibanding rencana awal di Paris 2014 tentang karbon dioksida dari emisi tahunan di 2030.

Namun, peluang untuk mempertahankan pembatasan pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius akan membutuhkan emisi tahunan mencapai 28 miliar ton lebih rendah dari janji yang telah diberikan sebelumnya.

Emisi tahunan saat ini berada di angka sekitar 40 miliar ton di mana India menjadi salah satu negara utama yang dapat sedikit mengubahnya.

"Ini jelas menunjukkan bahwa kami jauh dari target," kata Olhoff.

Optimisme lain datang dari janji jangka panjang untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 atau 2060. Brasil, Cina, Uni Eropa, Rusia, AS, dan Inggris termasuk di antara negara dan blok yang telah membuat komitmen tersebut.

Meskipun, hanya beberapa di antaranya yang telah membuat rencana perubahan.

Jika banyak negara mengurangi emisi di tahun-tahun ke depan pada alur yang sejalan dengan target zero emisi, Olhoff menyebut dunia akan memanas sebesar 2,2 derajat celcius. Jika terjadi, target utama dalam Perjanjian Paris yang hanya 2 derajat celcius bisa terlewati, walaupun itu masih jauh dari jaminan.

"Ini adalah tanda yang menjanjikan bahwa semakin banyak negara yang mengedepankan tujuan bersih nol emisi, kecuali kita juga melihat perubahan arah yang jelas dalam emisi mereka dalam jangka pendek. Tujuan jangka panjang tetap akan diandalkan, kredibel atau bahkan layak untuk waktu yang lama," ujarnya.

 

Sumber = https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20211101163207-199-715124/komitmen-jaga-suhu-bumi-di-konferensi-iklim-cop26

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.