Jakarta, -- Ratusan kaderPartai Ummat besutan Amien Raisdi Kota Batam, Kepulauan Riau mengundurkan diri. Terdiri dari 20 puluhan pengurus dan seratusan kader tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat, Kepulauan Riau, Nur Syafriadi membenarkan kabar tersebut.
"Namanya orang mundur karena tidak sesuai pengurus biasa-biasa saja, biasa itu. Tetapi jangan bikin deklarasi, mundur aja," kata dia.
Dia mengatakan ratusan kader mundur karena mulanya diprovokasi beberapa orang. Mereka menolak nama-nama pengurus yang diusulkan koordinator wilayah.
Hingga kemudian semakin banyak yang memutuskan untuk mundur sebagai kader. Syafriadi menyayangkan ketika para kader melakukan deklarasi ketika memutuskan untuk mundur sehingga menjadi sorotan.
Syafriadi menganggap itu persoalan biasa. Tak ada yang serius.
Ia juga meminta agar hal itu tidak dikaitkan dengan kasus mundurnya para kader di sejumlah daerah lain, seperti Depok, Cianjur, dan Cirebon.
"Tidak ada kaitan urusan Batam dengan kondisi Depok ya. Kemudian tidak ada kaitan Batam ini degan mundurnya sahabat Agung Mozin dan sahabat Neno Warisman, tidak ada hubungan," kata Syafriadi.
Terpisah, anggota Tim Persiapan Pembentukan Partai Ummat (TP3U), Dedi mengatakan para kader mundur karena tak terima struktur kepengurusan baru yang diusulkan koordinator wilayah.
Salah satu pengurus yang kecewa kemudian mengajak kader lain. Ratusan orang lantas ikut mengundurkan diri.
"Kalau yang tercatat sebagai pengurus, mungkin enggak sampai 20," ujar Tim Persiapan Pembentukan Partai Ummat (TP3U), Dedi.
Fenomena pengunduran diri kader Partai Ummat terjadi di beberapa daerah. Terjadi kurang dari dua bulan partai itu didirikan sejak pertengahan September lalu.