Pakar soal 3 Aplikasi Down: Bukti Warga Bumi Kecanduan Medsos
05 Oktober 2021, 09:20:59 Dilihat: 178x
Jakarta, Universitas Narotama -- Pakar komunikasi dari Cornell University, Amerika Serikat (AS) Brooke Erin Duffy menanggapi masalah layanan Facebook, Instagram dan WhatsApp.
Tiga aplikasi tersebut tidak bisa diakses selama beberapa jam pada hari Senin (4/10). Jutaan pengguna di dunia dipastikan mengalami kendala terhubung dengan orang lainnya.
Masalah tiga aplikasi besar asal AS tidak dapat diakses selama beberapa jam pun meningkatkan keluhan dari berbagai pengguna di jejaring media sosial Twitter dalam waktu singkat hingga trending topic dalam 6 jam terakhir.
Menurut Duffy, keluhan yang disampaikan netizen sebagai sinyal masyarakat dunia ketergantungan tiga aplikasi itu.
"Pemadaman hari ini membuat ketergantungan kami pada Facebook -dan properti lainnya seperti WhatsApp dan Instagram," kata Duffy, seperti dikutip dari New York Times, Selasa (5/10).
Dijelaskan Duffy runtuhnya tiga aplikasi meski dalam hitungan jam telah mempengaruhi perilaku pengguna yang dalam waktu beberapa tahun terakhir bergantung pada media sosial untuk urusan pribadi, pekerjaan dan lainnya.
"Pemadaman hari ini menyoroti tingkat "kerawanan" yang mengejutkan yang menyusun ekonomi kerja kita yang semakin dimediasi secara digital," ucap Duffy.
Diketahui, ketika tiga media sosial tersebut mengalami masalah, sejumlah pengguna dengan cepat beralih ke Twitter untuk meluapkan kekecewaan mereka. Tagar dan meme Facebook down pun menjamur.
"Dengan masalah Facebook, kami kehilangan ribuan penjualan," kata Mark Donnelly, pendiri start-up di Irlandia yang menjalankan HUH Clothing, merek fesyen yang berfokus pada kesehatan mental yang menggunakan Facebook dan Instagram untuk menjangkau pelanggan.
"Mungkin kedengarannya tidak banyak bagi orang lain, tetapi kehilangan empat atau lima jam penjualan bisa menjadi kendala untuk membayar tagihan listrik atau sewa untuk bulan itu."
Kerugian juga dialami oleh Samir Munir, yang memiliki layanan pengiriman makanan di Delhi. Ia mengatakan tidak dapat menjangkau klien atau memenuhi pesanan karena dia menjalankan bisnis melalui halaman Facebook-nya dan menerima pesanan melalui WhatsApp.
"Semuanya, seluruh bisnis saya anjlok," katanya.
Netizen lain berpendapat bahwa dengan terganggunya layanan Facebook, Instagram dan WhatsApp berpengaruh pada bisnis dan aktivitas lainnya.
"Sebagian orang rugi jika IG error, karna dagangan/bisnis nya tersendat, begitupun whatsapp yg error, sebagian orang ladang bisnis maupun belajar ada di whatsapp jadi mereka akan rugi. Mungkin sebagian kecil kedua platform itu errror biasa aja, termasuk kami," tulis netizen dengan nama akun @Aki_forgoten.
Netizen lain juga mengaku mengalami kerugian dan mempertanyakan kompensasi.
"Boleh minta kompensasi gak nih atas down nya instagram sama whatsapp.. rugi banyak ini," tulis netizen dengan nama akun @IshanMustami.
Facebook bersama dengan layanan Instagram dan WhatsApp mulai pulih sejak Selasa (5/10) pagi. Facebook pun telah meminta maaf terkait masalah pada layanannya.
"Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf. Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali online sekarang. Terima kasih telah mendukung kami," kata mereka seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/10) pagi.
Setelah pengumuman itu, beberapa pengguna Facebook mulai mendapatkan kembali sebagian akses ke tiga aplikasi tersebut.