AS Akui Salah Tewaskan 10 Warga Sipil Kabul, Keluarga Murkav
20 September 2021, 10:47:26 Dilihat: 109x

 

Jakarta, Universitas Narotama -- Amerika Serikat mengakui salah sasaran hingga menewaskan 10 warga sipil Afghanistan saat memburu ISIS-K di Kabul bulan lalu. Keluarga korban pun murka dan menuntut keadilan.

Keluarga korban melontarkan protes itu tak lama setelah Kementerian Pertahanan AS mengakui bahwa mereka melakukan kesalahan hingga menewaskan 10 warga sipil, termasuk Zamarai Ahmadi.

Seorang perwakilan keluarga korban, Emal Ahmadi, mengaku lega karena AS akhirnya mengakui kesalahan tersebut. Namun, ia tetap mempertanyakan alasan AS menyerang kompleks perumahan saudaranya.

"AS tahu bahwa di dalam area itu, di dalam mobil, ada anak-anak. Mengapa mereka menargetkan orang tak bersalah di kawasan itu?" ucap Emal.

Emal semakin berang karena salah satu yang tewas dalam serangan itu adalah putrinya sendiri. Putrinya itu tewas bersama paman, tujuh sepupunya, dan satu anak lainnya.

"Mereka semua tak bersalah, seperti putri saya yang imut. Dia sangat lucu," tutur Emal kepada CNN.

Emal menuturkan kepedihannya ini di rumahnya Zamarai yang hancur karena serangan drone AS pada 26 Agustus lalu.

AS menyatakan bahwa serangan drone itu diperlukan untuk memburu tersangka ISIS-K yang diduga bakal melakukan teror lanjutan di bandara Kabul. Mereka pun menyatakan bahwa serangan itu sukses karena tersangka tersebut berhasil ditewaskan.

Saat itu, AS tak langsung mengonfirmasi bahwa serangan drone tersebut juga turut menewaskan warga sipil. Mereka hanya menyatakan bakal menggelar penyelidikan lebih lanjut.

Ketika akhirnya mengakui kesalahan AS pada pekan lalu, Menteri Pertahanan Lloyd J Austin juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Ahmadi.

"Kami minta maaf dan kami akan belajar dari kesalahan buruk ini di masa depan," ucap Austin.

Komandan Pusat Komando AS, Frank McKenzie, pun menyatakan bahwa Pentagon tengah mempertimbangkan memberikan ganti rugi kepada keluarga korban. Namun, ia mengaku kesulitan menjangkau orang di Afghanistan.

Namun, Emal mengaku belum dihubungi oleh pihak AS. Ketika ditanya yang ia inginkan dari AS, Emal menjawab, "Keadilan."

Ia kemudian bercerita bahwa hatinya masih sakit karena harus menguburkan keluarganya sendiri beberapa pekan lalu. Keluarganya bahkan harus meminjam uang agar dapat menguburkan saudara-saudaranya itu karena mereka hidup dalam kemiskinan.

Saat ditanya mereka dapat memaafkan AS atau tidak, Emal hanya menjawab, "Mungkin."

"Namun, bagaimana bisa? Saya kehilangan keluarga saya. Tak ada yang dapat mengembalikan mereka," katanya.

 

Sumber = https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210920083036-134-696578/as-akui-salah-tewaskan-10-warga-sipil-kabul-keluarga-murka

Share:

UN Videos

Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama
Wisuda Sarjana Ke 53 dan Magister Ke 41 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.