Ortu dan Siswa Sambut Baik PTM Terbatas di Jakarta
01 September 2021, 10:22:07 Dilihat: 204x
Jakarta, -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menggelar Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Ibu Kota sejak, Senin (30/8) kemarin.
Keputusan PTM terbatas itu dituangkan Pemprov DKI dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan PTM Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap 1 pada Masa PPKM.
Ada lebih dari 600 sekolah siap membuka PTM terbatas di lima wilayah DKI Jakarta di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Terkait PTM terbatas di DKI Jakarta ini, Plt. Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta, Ramli mengatakan masing-masing siswa telah diberikan jadwal untuk kegiatan PTM di sekolah. Hal itu sudah sesuai ketentuan peraturan yang ada.
Kegiatan PTM juga dibatasi hanya sekali dalam seminggu. Mulai pukul 06.30 hingga 10.00 WIB.
"Minggu ini kelas 10, minggu besok kelas 11, begitu seterusnya," ujar Ramli kepada CNNIndonesia.com.
Ramli mengatakan, PTM juga lebih difokuskan untuk penyampaian materi praktikum kepada siswa. Dia menilai, pemahaman itu yang selama ini tidak bisa didapatkan ketika kelas online.
"Karena berbeda dengan SMA, pemahaman keahlian sangat dibutuhkan untuk lulusan SMK. Itu yang mulai kami kejar saat ini," tuturnya.
Salah seorang orang tua murid, Risma mengaku menyambut baik pelaksanaan PTM terbatas ini. Terlebih untuk kegiatan-kegiatan praktikum yang selama ini dilakukan di rumah dan hanya diawasi oleh guru secara virtual, menyulitkan anaknya.
"Apalagi untuk SMK ini kan kami sebagai orang tua tidak dapat memberikan pendampingan walaupun katakanlah ada instruksi atau bahan ajarnya," ungkap Risma.
Di sisi lain, ia juga menilai dengan adanya PTM para siswa dapat kembali berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya ataupun para guru-guru. Sehingga dirasa bagus bagi perkembangan psikologis anak.
"Meskipun masih ada siswa yang belum vaksin karena sakit atau sebelumnya pernah terpapar Covid-19. Kita (orang tua murid) sudah dikasih tau teknisnya seperti apa ketika PTM," jelasnya.
Senada, Septian Putra Pradipta juga merasa antusias ketika bisa kembali belajar dari sekolah. Siswa jurusan Fabrikasi Logam ini juga mengatakan banyak keterbatasan yang ia rasakan dalam proses PJJ.
"Kalau dari rumah, walaupun sudah melalui zoom untuk ada beberapa materi yang kompleks sangat sulit dipahami. Karena itu tadi masih gak ada gambaran seperti apa," tuturnya terpisah.
Kendati demikian, ia tidak menampik tetap merasa waswas akan tertular Covid-19 di lingkungan sekolah selama PTM. Meskipun dirinya sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap.
"Kekhawatiran tentu ada, tapi balik lagi tujuannya emang biar lebih paham terhadap materi. Makanya selama PTM sebisa mungkin tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan SK Kepala Disdik DKI, dalam pelaksanaan PTM terbatas ini, satuan pendidikan melakukan diminta tetap menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Para kepala bidang persekolahan, kepala suku dinas pendidikan, pengawas, pemilik, dan kepala satuan pelaksana pendidikan kecamatan juga diminta melakukan monitoring, evaluasi, dan pendampingan pada satuan pendidikan yang menjadi binaannya serta melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan melalui Kepala Suku Dinas.
Satuan pendidikan yang tidak melaksanakan kewajiban perlindungan kesehatan bagi warga satuan pendidikan akan dilakukan penghentian sementara kegiatan PTM terbatas.
Adapun waktu pelaksanaan PTM terbatas ini akan dievaluasi secara bertahap sejak PTM terbatas pertama kali digelar per hari ini.