WHO Kirim Tim Lacak Kontak Erat Pasien Virus Marburg Tewas
12 Agustus 2021, 22:50:23 Dilihat: 123x

 

Jakarta, Universitas Narotama -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan tim ke Guinea, Afrika Barat, guna melacak orang-orang yang menjalin kontak erat dengan pasien virus Marburg yang baru-baru ini meninggal dunia.

Juru bicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya mengetahui sedikitnya empat orang yang menjalin kontak dengan pasien tersebut.

Chaib mengatakan bahwa pasien tersebut sempat mengunjungi fasilitas kesehatan sebelum meninggal dunia.

"Setidaknya empat orang yang kotnak dengannya tidak menunjukkan gejala. Jadi mereka tidak menunjukkan gejala penyakit," kata Chaib pada Rabu (11/8), seperti dikutip African News.

Chaib mengatakan bahwa kasus virus serupa Ebola di Guinea tersebut merupakan yang pertama di Afrika Barat. Wilayah itu juga sempat dilanda wabah Ebola antara 2014-2016 yang menewaskan hingga 11.325 orang.

Sementara itu, Perwakilan WHO di Guinea, Georges Ki-Zerbo, mengatakan sejauh ini Guinea tengah memantau 155 orang yang juga dikabarkan melakukan kontak dengan pasien Marburg tersebut.

"Tidak ada kasus sekunder yang diketahui. Kontak telah dilacak, dan 155 orang berada di bawah pengawasan selama tiga minggu," kata Ki-Zerbo dalam sebuah wawancara seperti dikutip Reuters.

"Ini adalah pengawasan aktif. Orang yang menjalin kontak dikarantina di rumah, diisolasi dari anggota keluarga lainnya. Mereka dikunjungi setiap hari untuk memeriksa potensi gejala."

Ki-Zerbo menuturkan bahwa virus Marburg telah menyebar di kalangan binatang, terutama pada kelelawar di Guinea Selatan, Sierra Leone, serta Liberia.

Patogen cenderung berpindah dari hewan ke manusia di wilayah tersebut karena interaksi yang erat, terutama dalam aktivitas berburu dan memakan "daging" dari alam liar.

WHO menuturkan virus Marburg berasal dari famili sama dengan virus Ebola, yang sempat mewabah di seluruh Afrika, mulai dari Angola hingga Afrika Selatan.

Virus tersebut memiliki tingkat kematian mencapai 88 persen. Namun, WHO menyatakan angka kematian itu bervariasi, bergantung dari jenis dan bagaimana kasus Marburg dikelola.

Sejumlah gejala dari virus Marburg yang kerap dialami penderita yakni demam tinggi dan nyeri otot. Beberapa pasien bahkan mengalami pendarahan di hidung, mata, dan telinga.

Hingga kini, belum ada obat atau vaksin virus Marburg yang mendapat lisensi WHO. Sejauh ini, perawatan medis dan rehidrasi dilakukan untuk meningkatkan peluang pasien Marburg bertahan hodup.

"Secara global, pendekatan untuk memerangi Marburg tidak akan berbeda dengan Ebola. Satu-satunya perbedaan adalah tidak ada vaksin atau obat yang secara khusus ditujukan untuk virus ini. Hanya perawatan suportif yang tersedia," ucap Ki-Zerbo.

 

Sumber https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210812205652-127-679751/who-kirim-tim-lacak-kontak-erat-pasien-virus-marburg-tewas ">cnnindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.