Sekolah Tanpa Internet Tak Masuk Program Laptop Rp17 T Nadiem
29 Juli 2021, 15:39:12 Dilihat: 172x

 

Jakarta,  -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan bantuan laptop dan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada program Digitalisasi Sekolah bernilai Rp17 triliun diberikan untuk sekolah yang memiliki jaringan internet.

 

"Diutamakan untuk sekolah yang sudah [ada] akses listrik dan internet lebih dulu," kata Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek Samsuri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/7).

 

Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim menganggarkan Rp17,42 triliun untuk bantuan laptop dan perangkat TIK kepada sekolah-sekolah di penjuru daerah. Bantuan yang diberikan berupa laptop, access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif hingga internet router.

 

Untuk sekolah yang berada di area blankspot atau wilayah yang belum terakses listrik dan internet, Samsuri mengatakan pihaknya memberi upaya pendampingan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

 

"Ada program pendampingan melalui LPMP dan penyediaan buku. Juga ada program Kampus Mengajar," tuturnya.

 

Sebagai informasi, Kampus Mengajar adalah program yang diinisiasi Kemendikbudristek dengan mengajak mahasiswa mengabdikan diri mengajar di sekolah di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

 

Seiring program tersebut, Samsuri juga mengaku terus berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendorong percepatan penyaluran internet di sekolah pada wilayah blankspot.

 

Secara terpisah, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri memastikan penyaluran paket TIK ke sekolah melalui program Digitalisasi Sekolah tepat sasaran.

 

"Kami punya data lengkap sekolah yang punya dan tidak punya TIK," tuturnya, namun tidak merinci lebih lanjut soal klaim datanya tersebut.

 

Jika mengacu pada catatan Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek per 2 Juni 2020, 8.522 sekolah belum teralirkan listrik dan 45.159 sekolah tidak memiliki akses internet.

 

Di pihak lain, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji khawatir program bagi-bagi laptop berujung sia-sia lantaran ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM).

 

"Menurut saya [program digitalisasi sekolah] ini tidak mendesak. Karena kalau kita berkaca pada program-program sebelumnya, ada bantuan lab bahasa, lab komputer, coba lihat, dipantau di sekolah, dipakai enggak?" sindirnya, ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (29/7).

 

Ubaid mengatakan pihaknya mendapati banyak sekolah pada akhirnya tak bisa memanfaatkan bantuan laboratorium komputer atau laboratorium bahasa yang diberikan pemerintah.

 

Pasalnya, banyak sekolah belum siap kualitas dan sumber daya manusia untuk memanfaatkan laboratorium tersebut.

 

"Kami evaluasi, yang pertama pemerintah tidak terbuka terhadap siapa saja yang mengusulkan untuk dapat bantuan itu. Sehingga banyak kasus di sekolah-sekolah, mereka tidak mengajukan tapi dia dapat," tutur Ubaid.

 

Selain ketepatan sasaran program, Ubaid menilai program ini bisa jadi percuma jika hanya ditujukan untuk mengubah platform belajar di sekolah.

 

Menurutnya, pemerintah harus mendorong transformasi pendidikan secara menyeluruh berupa keterbukaan informasi pengelolaan pendidikan lewat digitalisasi.

 

Contohnya, informasi pengelolaan pendidikan masih terpusat di pimpinan sekolah sehingga akses informasi untuk warga sekolah lainnya minim.

 

"Kalau program digitalisasi di situ hanya mengubah cara [belajar] saja tapi tidak merubah siswa bisa akses informasi, gimana rencana anggaran sekolah bisa dilakukan dengan partisipatif, orang tua, komite, masyarakat bisa awasi melalui platform digital itu, lalu buat apa?," cetus Ubaid.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.