Selama PPKM Darurat, Transaksi Via QR Code Capai Rp 727 M
14 Juli 2021, 19:25:24 Dilihat: 173x
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) meningkat signifikan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Kepala Grup Departemen Surveilans Bank Indonesia, Y. Budiatmaka menjelaskan bahwa nominal transaksi melalui QRIS sampai dengan pertengahan Juli sudah mencapai 8.037.518 transaksi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, terjadi kenaikan dari jumlah transaksi, yakni sebesar 7,63% dalam satu minggu. Sementara dari sisi nominal, jumlahnya sudah mencapai Rp 727,2 miliar.
"Dari nominal transaksi itu kemarin Rp 727,2 miliar, itu meningkat sekitar 32,5% dalam satu minggu, berarti kan ini kebetulan pas periode PPKM ya," ujarnya saat melakukan bincang media secara virtual, Rabu (14/7/2021).
"Saya kira ini menunjukkan bahwa ini motivasi transaksi ini jalur-jalur transaksi ini memang semakin banyak melalui digital, daripada orang ke bank," kata Budi melanjutkan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan jumlah merchant yang menyediakan layanan pembayaran QRIS saat ini sudah mencapai 7,7 juta merchant.
"Ke depan kita mengatakan qris ini game changer dan Untung kita punya qris karena dengan qris ini kita bisa tetap melakukan transaksi meskipun tanpa tatap muka," jelas Fili.
BI, lanjut dia akan meningkatkan fitur-fitur yang di QRIS untuk meningkatkan transaksi secara digital.
"Ke depan ini juga kita akan tambah fiturnya ini menjadi di TTS. TTS itu tarik, transfer dan setor. Nanti ke depan ini mudah-mudahan bisa membantu, lebih membantu lagi di era PPKM ini. Jadi artinya transaksi tidak terhenti, transaksi ekonomi, tetapi itu tetap bisa berjalan dengan dukungan QRIS," kata Fili melanjutkan.
Adapun kata Fili nilai transaksi dari digitalisasi saat ini juga memiliki cerminan yang cukup besar. Berdasarkan catatan terbarunya, pada e-commerce transaksinya mencapai Rp 34,8 triliun, kemudian pada digital banking transaksinya mencapai Rp 3.114 triliun atau sebanyak 573 juta transaksi.
Kemudian pada ATM debit nominalnya mencapai Rp 660 triliun, transaksi kredit Rp 20 triliun, dan e-money mencapai Rp 22,8 triliun.