Miss Myanmar Serukan Gerakan Anti-Kudeta di Kontes Kecantikan
06 April 2021, 09:00:00 Dilihat: 111x

Jakarta -- Model asal Myanmar, Han Lay, menyerukan pemberontakan sipil terhadap junta militer saat berpidato di kontes kecantikan Miss Grand Internasional yang digelar di Thailand pada Jumat (2/4).
Perempuan 22 tahun itu menjadi perwakilan Myanmar dalam kontes kecantikan tersebut. Meski tidak menang, Han Lay menjadi salah satu kontestan paling dikenal lantaran pidato emosionalnya terkait kekerasan yang tengah terjadi di negaranya sejak kudeta 1 Februari berlangsung.
Dalam pidatonya, Han Lay menyerukan bantuan internasional untuk negaranya setelah hari paling berdarah di Myanmar pada Sabtu pekan lalu terjadi, di mana 114 orang tewas akibat bentrokan pedemo dan aparat keamanan.
Han Lay menegaskan, rekan-rekan seperjuangannya di Myanmar tidak akan mundur dari gerakan anti-kudeta.
"Saya hanya bisa berkata, warga Myanmar tidak akan pernah menyerah. Mereka mengatakan pada saya bahwa mereka akan terus berjuang di jalanan dan saya pun tetap berjuang dengan cara saya sendiri melalui panggung ini," kata Han Lay.
"Saya pikir jika kita tidak menyerah, kita akan menang," paparnya menambahkan.
Dikutip Reuters, setidaknya lebih dari 550 orang tewas sejak kudeta berlangsung. Demonstrasi anti-junta militer terus meluas dan aparat keamanan pun semakin brutal menghadapi demonstran.
Sebagian besar korban tewas dari kekerasan aparat adalah pemuda yang lahir sekitar tahun 2000-an.
Han Lay mengatakan, saat berpidato, ia tak sanggup menahan emosinya, terutama kesedihan mengingat ratusan warga yang tewas akibat kekerasan aparat.
"Saya mengendalikan perasaan saya saat itu karena saya perlu berbicara selama dua atau tiga menit kepada seluruh dunia," katanya.
"Saya perlu berbicara. Saya banyak menangis dan juga sepanjang malam ketika saya kembali ke kamar saya, saya banyak menangis. Sampai sekarang ketika saya berbicara tentang Myanmar saya juga banyak menangis."
Han Lay mengaku bahwa dia tidak dapat fokus menjalani kompetisi dan merasa bersalah tentang orang-orang yang menderita di kampung halaman.
"Ratu kecantikan perlu tersenyum setiap saat, perlu terhubung dengan setiap orang, secara pribadi," ujar Han Lay.
"Saya tidak bisa bahagia di sini karena [selama] saya melakukan aktivitas sehari-hari di sini, banyak sekali orang yang meninggal di Myanmar," ucapnya menambahkan.
Pemberontakan yang dilakukan Han Lay dalam pidatonya itu secara langsung memposisikan dirinya dalam bahaya dari junta militer.
Pendiri kompetisi Miss Grand International, Nawat Itsaragrisil, mengatakan bahwa keputusan Han Lay untuk menentang junta berarti dia harus tinggal di luar negeri.
"Jika dia [akan] kembali ke Myanmar sekarang, dia tidak akan kembali ke rumah, dia akan masuk penjara," katanya.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.