Gadis Myanmar Kritis Tertembak Aparat Saat Sedang Beli Sayur
21 Maret 2021, 09:00:00 Dilihat: 94x

Jakarta -- Gadis berusia 16 tahun di Myanmar mengalami kritis setelah tertembak peluru aparat keamanan. Dia terjebak dalam baku tembak aparat yang tengah berusaha menghalau demonstrasi anti kudeta.
Gadis dengan nama samaran Ngwe Oo itu tengah dalam perjalanan ke pasar ketika peluru karet menghantamnya pada Selasa (16/3).
Insiden itu terjadi di Wundwin, sebuah kota terpencil di wilayah Mandalay.
"Dia akan membeli sayuran, tapi kemudian pasukan keamanan menembaknya dari kejauhan," kata seorang dokter kepada AFP, Rabu (17/3).
"Dia bahkan tidak ikut protes."
Dalam keadaan panik, orangtua langsung melarikannya ke rumah sakit.
Gadis itu dibawa ke rumah sakit dalam perjalanan enam jam penuh risiko akibat kendala sistem perawatan kesehatan dan jam malam yang diberlakukan junta militer. Serta kurangnya rasa percaya pada layanan yang selaras dengan militer.
Dokter La Min, bukan nama sebenarnya, mengatakan kepada AFP bahwa orangtua gadis itu putus asa.
Junta berulang kali mengatakan rumah sakit yang dikelola militer bisa digunakan untuk warga sipil. Akan tetapi orangtua Ngwe Oo takut dengan layanan yang didukung tentara.
Gadis itu awalnya dibawa ke klinik yang dikelola badan amal. Namun di sana kepalanya hanya dibalut, dan lukanya dinyatakan terlalu serius.
Akhirnya orangtua memutuskan pergi ke rumah sakit kota. Namun staf mengatakan mereka tidak memiliki kemampuan untuk merawat Ngwe Oo, lalu merujuk mereka ke rumah sakit militer terdekat di Pyin Oo Lwin, sekitar tiga jam perjalanan.
Mereka berusaha mencari jalan lain dan berbalik arah menuju Meiktila, karena terdapat rumah sakit umum memiliki peralatan dan staf yang dibutuhkan untuk merawat sang putri.
Tapi saat itu waktu sudah lewat pukul 20.00 dan militer memberlakukan jam malam. Itu artinya siapa pun yang ditemukan di luar rumah maka akan ditangkap.
"Keluarga itu tidak tahu ke mana harus pergi, mereka bolak-balik di jalan antara arah Pyin Oo Lwin dan Meiktila," kata La Min.
Pada akhirnya, mereka tidak punya pilihan selain pergi ke rumah sakit militer. Dokter mengantar mereka ke sana, khawatir pusat medis yang dikelola warga sipil akan menolak.
Ngwe Oo sadar sepanjang waktu meski mengalami pendarahan di kepala.
Sesampainya di rumah sakit militer pada pukul 11 malam, remaja berusia 16 tahun itu segera menjalani CT scan. Hasilnya menunjukkan bagian tengkorak yang patah telah masuk ke otaknya di sisi kanan.
"Dia bisa meninggal jika tidak dioperasi, tetapi bahkan dengan itu, hanya ada kemungkinan bertahan hidup 50 persen," kata La Min.
Dua puluh empat jam setelah tiba di rumah sakit, nasib Ngwe Oo masih belum jelas. Dokter memberi tahu keluarga bahwa dia kehilangan banyak darah setelah operasi.
"Saya sangat sedih dan mengkhawatirkan dia," kata ibunya kepada AFP, menangis dan tidak dapat berbicara banyak.
Myanmar mengalami krisis setelah angkatan bersenjata Tatmadaw menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan mengumumkan kudeta pada 1 Februari lalu.
Tatmadaw juga mengumumkan status darurat militer selama satu tahun
Kudeta telah memicu pemberontakan massal. Ratusan ribu orang turun ke jalan untuk menuntut kembalinya demokrasi. Sejak kudeta, lebih dari 180 orang tewas dibunuh aparat keamanan Myanmar, dan ribuan lainnya ditangkap.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.