Dibungkam China, Penyintas Corona Wuhan Ingin Mengadu ke WHO
01 Februari 2021, 09:00:00 Dilihat: 59x

Jakarta -- Sekelompok keluarga mendiang korban dan penyintas virus corona di Wuhan, China, mendesak meminta bertemu tim penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mereka menyatakan ingin menyampaikan pendapat dan pandangan tentang penanganan virus corona di Negeri Tirai Bambu, dan upaya pembungkaman terhadap para keluarga korban
"Saya berharap para ahli WHO tidak diperalat untuk menyebarkan kebohongan," kata salah satu penduduk China, Zhang Hai, seperti dilansir Associated Press, Rabu (27/1).
"Kami sudah berupaya tanpa lelah menelusuri kebenaran. Ini adalah kejahatan dan saya tidak mau WHO datang ke China hanya untuk menutupi kejahatan ini," ujar Zhang.
Zhang yang lahir di Wuhan kehilangan sang ayah pada 1 Februari 2020. Ayah Zhang meninggal akibat tertular virus corona, ketika berkunjung ke Wuhan.
Lelaki yang saat ini bermukim di Kota Shenzhen itu kini aktif mengumpulkan dan mengelola kelompok percakapan sejumlah keluarga korban dan penyintas virus corona. Mereka menuntut pemerintah China terbuka dalam hal penanganan pandemi virus corona.
Zhang dan sejumlah kerabat korban meninggal Covid-19 merasa kecewa karena pemerintah setempat pada awalnya sempat meremehkan gelombang wabah di Wuhan, yang akhirnya merebak menjadi pandemi. Mereka juga hendak menggugat pemerintah Kota Wuhan atas penanganan terhadap wabah virus corona.
Akan tetapi, Zhang dan keluarga korban serta para penyintas menghadapi tekanan dari pemerintah China. Mereka diminta tidak banyak bicara kepada media massa.
Selain itu, gugatan yang mereka ajukan juga kerap ditolak. Malah Zhang dan beberapa orang yang aktif menyuarakan tuntutan supaya pemerintah China terbuka terkait penanganan pandemi dijemput aparat kemudian diperiksa.
Bentuk tekanan lainnya adalah adanya ancaman kepada sejumlah anggota keluarga korban virus corona bahwa mereka akan dipecat dari pekerjaannya jika masih nekat melontarkan kritik kepada pemerintah.
Bahkan menurut Zhang, kelompok percakapan di aplikasi lokal ditutup pemerintah China bertepatan saat tim penyelidik WHO tiba di Wuhan
"Jangan berpura-pura kami tidak ada, dan seolah kami tidak meminta pertanggungjawaban. Kalian boleh menguasai seluruh media, tetapi kami ingin semua tahu bahwa kami belum menyerah," kata Zhang.
Pemerintah China mengizinkan tim penyelidik WHO datang ke Wuhan setelah negosiasi berbulan-bulan. Sampai saat ini pun belum diketahui apakah tim itu akan diizinkan mengumpulkan bukti-bukti soal penanganan pandemi dengan mewawancarai keluarga korban dan para penyintas.
Meski Wuhan saat ini sudah dinyatakan bebas dari Covid-19, kini infeksi baru virus corona justru terjadi di wilayah lain di China.
Pemerintah China bahkan membatasi interaksi tim WHO dan hanya dibolehkan bertukar pikiran dengan para pakar kesehatan setempat.
Di sisi lain, WHO menyatakan misi penyelidikan itu bersifat ilmiah untuk mengusut asal-usul virus corona, dan bukan ingin menyalahkan siapapun.
China sempat menolak usulan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan sejumlah negara lain yang mendesak WHO untuk menggelar penyelidikan investigasi tentang asal virus corona. Trump menuduh China tidak becus menangani wabah itu hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Meski para pakar yang diutus WHO kerap memuji China di hadapan media massa, tetapi di balik itu mereka juga mengkritik pemerintah China karena tidak kekurangan informasi untuk penyelidikan itu.
Yang turut menyulitkan adalah WHO tidak mempunyai wewenang untuk menegakkan peraturan, dan mereka sangat bergantung kepada kerja sama dan keterbukaan negara anggotanya, termasuk China.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.