Daftar 6 Vaksin Corona yang Akan Disetujui WHO
28 Januari 2021, 09:00:00 Dilihat: 64x

Jakarta -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana mempercepat persetujuan vaksin virus corona (Covid-19) buatan sejumlah perusahaan mulai dari Amerika Serikat hingga China.
Langkah itu dilakukan WHO sebagai upaya mendukung program vaksinasi massal yang telah dilakukan puluhan negara terutama ke negara-negara kurang berkembang.
Berdasarkan dokumen internal WHO yang didapat Reuters, berikut daftar vaksin yang disebut akan disetujui WHO dalam hitungan minggu hingga beberapa bulan ke depan.
Vaksin AstraZeneca-Oxford University
Menurut dokumen itu, vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, dan diproduksi Serum Institute of India (SII) kemungkinan disahkan WHO pada bulan ini atau Februari mendatang.
Vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan, SK Bioscience, juga kemungkinan disetujui WHO pada paruh kedua Februari.
AstraZeneca sejauh ini belum memberikan komentar terkait persetujuan vaksinnya itu oleh WHO. Namun, Kepala Dewan Eksekutif SII, Adar Poonawalla, pada pekan lalu mengatakan bahwa dia berharap bisa mendapat otorisasi penggunaan dari WHO "dalam satu atau dua minggu mendatang".
Sejauh ini, vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama Universitas Oxford telah mendapat persetujuan penggunaan darurat di Inggris. Uni Eropa dan Amerika Serikat dijadwalkan mengeluarkan otorisasi serupa terhadap vaksin AstraZeneca dalam waktu dekat.
Sinovac dan Sinopharm
WHO juga sedang mempertimbangkan kemungkinan memberikan persetujuan cepat bagi dua vaksin buatan perusahaan farmasi China, Sinopharm dan Sinovac.
Dokumen itu memaparkan WHO kemungkinan memberikan otorisasi bagi dua vaksin China tersebut paling cepat pada Maret mendatang.
Sinopharm telah mengajukan permohonan persetujuan penggunaan kepada WHO untuk dua jenis vaksin corona buatannya.
Namun, WHO menuturkan pihaknya kemungkinan baru akan memberikan persetujuan itu untuk vaksin Sinopharm yang dikembangkan oleh afiliasinya yang berbasis di Beijing, Beijing Institute of Biological Products Co., Ltd (BIBP). Vaksin tersebut telah banyak digunakan oleh China dalam program vaksinasi massal.
Sementara itu, Sinovac belum merilis hasil uji coba tahap III secara global. Namun, vaksinya itu telah disetujui untuk penggunaan darurat di negara-negara seperti Brasil, Indonesia, dan Turki.
Pfizer/BioNTech
Dokumen COVAX juga memaparkan bahwa WHO mengesahkan vaksin yang dikembangkan perusahaan Pfizer/BioNTech pada Desember lalu.
Covax awalnya tidak memasukkan vaksin Pfizer/BioNTech sebagai pilihannya. Namun, pejabat WHO mengatakan pihaknya tengah berunding untuk menyepakati pasokan vaksin Pfizer/BioNTech bagi COVAX.
Moderna
WHO juga disebut akan menyetujui vaksin dengan teknologi mRNA lainnya, Moderna, pada akhir Februari.
Vaksin buatan perusahaan farmasi asal AS itu sejauh ini telah mendapat otorisasi penggunaan di banyak negara Barat termasuk AS dan Uni Eropa.
Johnson & Johnson
Dokumen WHO juga menjelaskan bahwa pihaknya berharap bisa mengeluarkan otorisasi vaksin buatan Johnson & Johnson (J&J) paling cepat Mei atau Juni mendatang. Hingga kini, J7J belum mengungkap hasil uji klinis fase III vaksinnya.
Namun, Uni Eropa berharap J&J akan mengajukan persetujuan vaksin secepatnya pada Februari.
Sputnik V
Sejauh ini, WHO belum memaparkan kapan otorisasi penggunaan vaksin buatan Rusia, Sputnik V, bisa terbit. Padahal, pengembang vaksin Sputnik V, Institut Gamaleya, telah mengajukan permintaan otorisasi kepada WHO.
Rusia telah mendaftarkan vaksin Sputnik V ke lembaga pengurus obat nasional pada Agustus lalu. Langkah tersebut lebih dahulu ketimbang pengembangan beberapa kandidat vaksin lainnya dari negara Barat.
Rusia mengklaim efikasi vaksin Sputnik V mencapai lebih dari 90 persen. Sejak awal Desember, Rusia telah melakukan vaksinasi terbatas terhadap para pekerja medis dan guru.
Sejauh ini, vaksin Sputnik V sudah mengajukan persetujuan di Serbia, Belarus, Argentina, Bolivia, Aljazair, Paraguay, Venezuela, dan pemerintah Palestina.
Brasil menunda pemberian izin penggunaan darurat vaksin Sputnik V karena kekurangan data terkait efikasi.
Menurut keterangan Anvisa yang diumumkan melalui situs Kementerian Kesehatan Brasil, pemohon disebut tidak bisa memberikan bukti tentang tingkat keamanan vaksin Sputnik V dalam uji klinis tahap tiga, serta sejumlah masalah lain yang terkait dengan perusahaan pengembang.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.