Presiden Iran Minta Biden Kembali ke Perjanjian Nuklir
22 Januari 2021, 09:00:00 Dilihat: 66x

Jakarta -- Presiden Iran Hassan Rouhani meminta presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden kembali bergabung pada kesepakatan nuklir 2015 dan mencabut sanksi dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada Teheran.
"Jika Washing kembali ke kesepakatan nuklir 2015 Iran, kami juga akan sepenuhnya menghormati komitmen kami di bawah pakta tersebut," kata dia pada rapat kabinet yang dikutip CNN, Rabu (20/1).
"Era tiran telah berakhir dan hari ini adalah hari terakhir dari pemerintahannya yang tidak menyenangkan," ujarnya.
Rouhani menilai empat tahun masa jabatan Trump "tidak menghasilkan buah, selain ketidakadilan dan korupsi dan menyebabkan masalah bagi rakyatnya sendiri dan dunia".
Diketahui, hubungan Iran dengan pemerintahan Trump tidak harmonis, terlebih semenjak AS membunuh jenderal Iran Qasem Soleimani pada awal tahun lalu.
Sementara Biden-yang merupakan pendamping presiden AS ke-44, Barack Obama-diharap dapat memulihkan hubungan kedua negara tersebut.
Biden sendiri telah menyatakan keinginan untuk kembali pada perjanjian itu. Menurut dia, Trump "dengan ceroboh membuang kebijakan yang bekerja untuk menjaga keamanan Amerika dan menggantinya dengan yang telah memperberat ancaman".
"Saya akan menawarkan Teheran jalan yang kredibel untuk kembali ke diplomasi," kata dia pada September 2020.
"Jika Iran kembali ke kepatuhan ketat dengan kesepakatan nuklir, Amerika Serikat akan bergabung kembali dengan perjanjian itu sebagai titik awal untuk negosiasi lanjutan," tambahnya.
Namun, beberapa pihak khawatir ulah Trump pada beberapa bulan terakhir di Gedung Putih membuat keinginan tersebut sulit dicapai.
Pada November lalu seorang ilmuwan nuklir Iran tewas di dekat Teheran. Pemerintah Iran menuding Israel sebagai dalang dari insiden itu. Di akhir Desember, pembom B-52 berkemampuan nuklir AS diterbangkan ke Timur Tengah.
Perjanjian nuklir Iran sendiri bertujuan membatasi program nuklir sipil Iran dengan harapan mencegah pengembangan senjata nuklir di negara itu.
Kesepakatan itu disebut dengan Rencana Aksi Komprehensif bersama (JCPOA). Selama Obama menjabat, JCPOA berhasil ditandatangani oleh Iran dan enam negara lain di Wina, 2015, setelah dua tahun diskusi intensif.
Melalui kesepakatan tersebut, pemerintah Iran setuju untuk mengurangi jumlah sentrifugal hingga dua pertiga, memangkas cadangan uranium yang diperkaya, dan membatasi pengayaan yang sedang berlangsung pada 3,67 persen.
Iran juga diminta membatasi penelitian dan pengembangan uranium, serta membuka akses fasilitas nuklirnya untuk pengawas dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sebagai imbalan atas persetujuan itu, negara yang terlibat dalam perjanjian mencabut semua sanksi nuklir terhadap Iran dan menghubungkan kembali ekonomi negara itu dengan pasar internasional.
Namun perjanjian itu dicabut Trump pada 2018. Padahal, perjanjian itu masih berjalan antara Iran, Prancis, Inggris, Jerman, China dan Rusia.
Baru-baru ini Iran mengumumkan telah memperkaya uranium hingga kemurnian 20 persen dan menyita sebuah kapal tanker kimia berbendera Korea Selatan di Teluk Persia.
Peringatan itu disahkan tanpa konflik antara pasukan AS dan Iran. Ini dinilai sebagai langkah AS membuka pintu diplomasi yang disambut oleh Rouhani pekan ini.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.