Prancis Desak Seruan Boikot dari Timteng Segera Dihentikan
28 Oktober 2020, 09:00:20 Dilihat: 54x

Jakarta -- Kementerian Luar Negeri Prancis meminta agar seruan boikot terhadap produk mereka yang dilakukan di berbagai negara Timur Tengah segera dihentikan.
Aksi tersebut muncul setelah Presiden Emmanuel Macron mengkritik Muslim dan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (25/10) malam Kemlu Prancis berkata para diplomatnya sedang bergerak untuk menanyakan negara-negara di mana boikot dilakukan atau seruan kebencian dikeluarkan untuk tidak mendukung mereka.
"Di banyak negara di Timur Tengah, seruan untuk memboikot produk Prancis dan secara lebih umum, seruan untuk berdemonstrasi melawan Prancis, dalam istilah yang terkadang penuh kebencian, telah disebarkan di media sosial," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dilansir dari Associated Press, Senin (26/10).
Ajakan memboikot produk Prancis menggema di kawasan Arab dan Timur Tengah. Aksi pemboikotan produk Prancis sudah berlangsung di Kuwait dan Qatar.
Puluhan toko di Kuwait membuktikan pemboikotan dengan mengunggah foto di media sosial yang memperlihatkan sejumlah pekerja mengeluarkan keju olahan Prancis dari rak.
Kemudian di Doha, terlihat sejumlah pekerja jaringan salah satu supermarket di sana, Al Meera mengeluarkan selai St. Dalfour buatan Prancis dari rak pada Sabtu (24/10). Bahkan, mereka juga mengeluarkan ragi Saf-Instant.
Serangan Erdogan ke Macron
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengecam ucapan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Ia menghina Macron karena memaafkan penggunaan kartun Nabi Muhammad sebagai sebuah bahan ajar oleh seorang guru.
Sehari setelah mengatakan bahwa Macron perlu diperiksa kepalanya, Erdogan mengatakan bahwa pemimpin Prancis itu telah "tersesat."
Di sisi lain, Macron bercuit di Twitter tentang pemboikotan dan kecaman dari Erdogan. Ia berkata dalam bahasa Inggris dan Arab.
"Kami tidak akan menyerah, selamanya," cuitnya. Macron juga menegaskan, "Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian."
Tweet lainnya mengatakan dengan cetak tebal "We are ONE." Cuitan tersebut telah mendapat 28.000 komentar, dengan banyak di antaranya melontarkan hinaan. Salah satu hinaan itu ialah gambar Macron dengan sepatu dicap di wajahnya.
Prancis tengah dilanda ketegangan rasial dalam beberapa hari belakangan. Hal itu terjadi setelah seorang guru sejarah yang menjadikan karikatur Nabi Muhammad sebagai bahan materi pelajaran tewas dipenggal.
Pembunuh sang guru adalah remaja berusia 18 tahun. Ia merupakan pendatang dari Chechnya yang tinggal di kota kecil Conflans-Sainte-Honorin, Val dOise, Prancis.
Setelah insiden pembunuhan itu Macron berpendapat bahwa guru tersebut dibunuh karena para umat Muslim menginginkan masa depan kita. Sejak itu Macron mendapat kritik dari berbagai pihak.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.