Jakarta -- Infeksi virus corona di Selandia Baru dilaporkan kembali bertambah menjadi 17 kasus. Direktur Jenderal Kesehatan mengatakan ada 13 kasus baru yang dikonfirmasi di Auckland hingga Rabu (13/8).
Semua kasus yang baru dilaporkan ada kaitannya dengan empat anggota keluarga yang terinfeksi virus corona. Salah satu diantaranya merupakan seorang siswa sekolah menengah.
Pemerintah Selandia Baru memberlakukan lockdown kota Auckland selama tiga hari mulai Rabu tengah hari. Kebijakan lockdown diputuskan untuk menemukan asal klaster dan meningkatkan pengetesan virus.
Perdana Menteri Jacinda Ardern memperkirakan akan ada lebih banyak kasus yang terkait dengan lonjakan infeksi virus corona.
"Seperti yang kita semua pelajari dari pengalaman pertama kami dengan Covid, begitu Anda mengidentifikasi sebuah klaster, kasus klaster itu terus bertambah sebelum melambat," kata Ardern dalam sebuah pidato seperti dilansir AFP.
Ardern mengatakan semua kasus Covid-19 sejauh ini berada dalam satu klaster terbatas di Auckland.
"Anda bisa melihat keseriusan situasinya. Meskipun serius, ini ditangani dengan cara yang mendesak tetapi tenang dan metodis," ucapnya menambahkan.
Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan pihaknya akan mengeksplorasi semua kemungkinan untuk menelusuri sumber penularan virus.
"Kami ingin mengetahui seberapa besar itu (virus menyebar) secepat mungkin, jadi kami sudah mulai menguji semua kontak dekat, kontak biasa, tempat kerja, terkait keluarga," katanya kepada TVNZ.
"Inilah yang ingin kami lakukan secepat mungkin untuk mengetahui seberapa luas wabah tu dan siapa kasus pertama yang mungkin terjadi," imbuhnya.
Boomfield membuka kemungkinan untuk memperpanjang lockdown kota Auckland. Namun keputusan itu masih harus menunggu hasil penyelidikan dalam 24 jam ke depan.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan .. kita akan mendapat lebih banyak informasi besok," katanya.
Kemunculan gelombang kedua kasus corona mengakhiri status Selandia Baru yang sempat menyatakan terbebas dari Covid-19 selama 102 hari. Sehari sebelumnya pemerintah memutuskan untuk mengisolasi semua rumah jompo di seluruh negeri karena dicurigai menjadi klaster baru virus corona.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan terpaksa melakukan hal itu untuk melacak sumber penularan virus corona yang kembali ditemukan setelah 102 hari menyatakan diri terbebas dari pandemi.
Sumber : cnnindonesia.com