Komandan Militer Iran Disebut Minta Milisi Irak Siap Perang
02 Juni 2019, 09:00:00 Dilihat: 811x
Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Suleimani, dilaporkan mengumpulkan sejumlah pimpinan milisi Syiah di Irak tiga pekan lalu. Menurut sumber, dalam pertemuan itu dia memerintahkan para milisi untuk bersiap menghadapi perang proxy di Timur Tengah.
Seperti dilansir The Guardian, Jumat (17/5), menurut sumber intelijen, dalam pertemuan itu Suleimani mengumpulkan seluruh milisi Syiah yang ada di Irak dan bergabung dalam Unit Pasukan Rakyat (PMU). Diduga hal ini ada hubungannya dengan tensi yang semakin tinggi antara Iran dan Amerika Serikat.
Angkatan bersenjata AS bahkan sudah mengirim armada tempur dengan kapal induk USS Abraham Lincoln ke kawasan Teluk dekat selat Hormuz. AS juga diklaim mengirim pesawat pembom jarak jauh, B-52, dan sejumlah perangkat rudal Patriot.
Suleimani juga menjadi tokoh militer Iran yang paling berpengaruh di Timur Tengah. Selama 15 tahun, dia memimpin sejumlah operasi militer di Iran dan Suriah, serta berhasil menancapkan pengaruh Iran di kedua negara itu.
Presiden Hassan Rouhani mengancam akan melanjutkan pengayaan uraniumnya dan keluar dari perjanjian nuklir 2015. Rouhani mengancam akan melanjutkan pengayaan uranium jika negara Eropa yang tergabung dalam perjanjian nuklir 2015 atau JCPOA tidak membela Teheran dari sanksi Washington.
Langkah itu diambil Iran setelah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump memutuskan keluar dari JCPOA pada Mei 2018 lalu. AS juga kembali menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Iran.
Sejak ultimatum Rouhani tersebut, AS dan Iran terus beradu mulut dan melontarkan ancaman.
Sumber: CnnIndonesia