Indonesia Sebut Pemulangan WNI Simpatisan ISIS Tak Mudah
30 Maret 2019, 09:00:00 Dilihat: 551x

Tak seperti Amerika Serikat dan Inggris, Kementerian Luar Negeri mengisyaratkan Indonesia masih ada kemungkinan untuk memulangkan warga Indonesia simpatisan ISIS dari wilayah konflik Suriah dan Irak. Meski begitu, mereka menyatakan hal itu harus melalui proses yang sangat rumit dan panjang.
"Apa yang kami lakukan tahun lalu saat memulangkan 17 WNI dari Suriah itu kan melalui proses yang sangat panjang," ucap juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (28/3).
"Jadi saya saat ini tidak bisa sampaikan apakah iya mereka (WNI yang saat ini berada di Suriah) akan kembali, kapan kembalinya, bagaimana kembalinya. Jadi itu adalah tahapan panjang yang harus kami lakukan," lanjut Arrmanatha.
Merujuk pada pemulangan 17 WNI dari Suriah pada 2017, Arrmanatha mengatakan prosesnya sangat panjang. Tahapan awal, papar Arrmanatha, pemerintah harus bisa memastikan orang-orang tersebut benar merupakan WNI. Sebab, dia mengatakan sebagian dari orang-orang tersebut pergi dengan cara ilegal dan sudah tak memiliki dokumen perjalanan resmi. Sebab dari rekaman video yang disebarkan kelompok ISIS, banyak dari pengikutnya yang memilih memusnahkan paspor mereka.
Proses verifikasi, tutur Arrmanatha, tidak hanya dilakukan oleh Kemlu tapi juga bekerja sama dengan instansi lain seperti Badan Nasional Penanggulangan Teroris, Polri, dan Badan Intelijen Negara.
"Sebagian besar dari mereka saat pergi sudah tak memiliki dokumen resmi oleh karena itu kami harus melakukan berbagai tahap sebelum bisa memastikan apakah kami memberikan pelayanan kepada mereka sebagai WNI," kata Arrmanatha.
Arrmanatha mengatakan setelah melakukan proses verifikasi status kewarganegaraan, pemerintah akan melakukan penilaian terhadap orang-orang tersebut seperti kondisi fisik, psikologis, hingga sejauh mana mereka terpapar radikalisme. "Harus diverifikasi dulu kewarganegaraannya. Setelah diverifikasi, kami melakukan analisis kembali untuk proses deradikalisasi. Ada berbagai tahap yang dilakukan di Suriah dan Indonesia. Tahapnya memang sangat panjang dan dari situ kami menentukan apakah bisa kembali atau tidak," papar Arrmanatha.
Pernyataan itu diutarakan Arrmanatha menyusul laporan bahwa terdapat puluhan WNI ditemukan di antara ribuan keluarga pejuang ISIS yang berada di kamp-kamp penampungan Al Hol, timur Suriah.
Lebih dari 9.000 anggota keluarga pejuang ISIS dilaporkan masih berada di kamp penampungan Al-Hol, timur laut Suriah, menyusul kekalahan kelompok teroris pimpinan Abu Bakr Al Baghdadi itu di Timur Tengah.
Juru bicara pasukan Kurdi, Luqman Ahmi, mengatakan sedikitnya 6.500 orang yang ada di kamp tersebut merupakan anak-anak. Tak sedikit dari ribuan pengungsi itu merupakan warga negara asing.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah menetapkan kebijakan tegas tidak akan menerima warganya yang bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.
Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.