Selandia Baru Larang Senapan Serbu dan Semi-Otomatis
21 Maret 2019, 09:00:36 Dilihat: 580x

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, melarang penjualan senapan serbu dan semi-otomatis sebagai respons terhadap penembakan di dua masjid Kota Christchurch pada pekan lalu. Insiden itu menewaskan 50 orang termasuk seorang warga Indonesia bernama Lilik Abdul Hamid.
"Hari ini saya mengumumkan bahwa Selandia Baru akan melarang semua senjata semi-otomatis gaya militer. Kami juga melarang semua senapan serbu," ucap Ardern di Ibu Kota Wellington pada Kamis (21/3).
"Ini berarti bahwa tidak seorang pun akan dapat membeli senjata-senjata ini tanpa izin dari polisi. Saya dapat meyakinkan orang-orang bahwa tidak ada gunanya mengajukan izin (pembelian) itu," ujar Ardern.
Selain senapan serbu dan semi-otomatis, Ardern mengatakan pemerintah juga melarang penjualan magasin berkapasitas tinggi dan popor senapan khusus.
"Singkatnya, setiap senjata semi-otomatis seperti yang digunakan dalam serangan teroris pada Jumat pekan lalu akan dilarang di negara ini," papar perempuan 38 tahun itu.
Ardern mengatakan Selandia Baru juga akan menarik senjata-senjata yang selama ini telah dibeli warganya. Pemerintah, paparnya, akan membeli kembali senjata-senjata tersebut dengan harga antara NZ$100 juta hingga NZ$200 juta.
"Bagi para pemilik senjata-senjata yang telah pemerintah larang, saya mengakui bahwa banyak dari Anda akan patuhi aturan hukum. Sebagai pengakuan atas hal itu, kami akan memberikan insentif kepada mereka yang mau mengembalikan (senjata). Kami akan menggunakan skema buyback," tuturnya.
Lebih lanjut, Ardern memaparkan siapa pun yang menyimpan senjata ke depannya akan menghadapi denda hingga NZ$4.000 dan terancam tiga tahun penjara.
"Sebagian besar warga Selandia Baru mendukung perubahan ini. Saya merasa yakin akan hal itu," ucap perempuan termuda sebagai pemimpin negara itu seperti dikutip AFP.
Brenton Tarrant, warga Australia yang mengaku dirinya sebagai penganut pemikiran supremasi kulit putih, menyiarkan aksinya di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood secara langsung melalui akun Facebook-nya.
Insiden terjadi ketika umat Islam setempat hendak melaksanakan salat Jumat.
Tak lama setelah teror itu terjadi, Ardern, yang merupakan pemimpin perempuan termuda di dunia, langsung menyatakan sikap dan simpatinya terhadap korban peristiwa itu.
Dia juga dengan cepat dan tegas menganggap peristiwa itu sebagai aksi terorisme dan bersumpah akan merevisi undang-undang kepemilikan senjata.
Sehari setelah teror terjadi, Ardern bahkan menyambangi keluarga korban penembakan dengan mengenakan hijab. Perempuan 38 tahun itu sempat memeluk dan berbicara dengan para keluarga korban.
Sejak itu, nama Ardern terus menarik perhatian publik lantaran dianggap berhasil menangani serangan teror yang belum pernah terjadi di Selandia Baru itu secara tepat.
Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.