KOBANI - Seorang guru sekolah dasar (SD) perempuan di Suriah, berhenti dari pekerjaannya dan beralih menjadi penembak jitu (sniper) demi melawan militan ISIS.
Perempuan bernama Denis Sipan itu berhenti mengajar sejak lima bulan lalu, dan ikut berperang di garis depan melawan militan ISIS. Para pejuang Kurdi di wilayah Kobani kebanyakan berasal dari kalangan sipil. Mereka melakukan perlawanan terhadap ISIS yang telah menguasai kurang lebih sepertiga dari wilayah Irak dan Suriah.
"Jika kami tidak melakukannya, maka wilayah ini akan dipenuhi oleh ISIS, dan mereka akan menghancurkan segalanya," ungkap Sipan seperti dilansir dariCBS, Kamis (5/2/2015).
Sipan menegaskan, dia dan pejuang lainnya tidak akan mundur dan akan terus berjuang melawan ISIS demi bangsa dan negaranya.
Sementara itu pasukan Amerika Serikat mengumumkan kemenangan atas ISIS di sebelah barat Kobani pekan lalu. Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ekstremis akan melancarkan serangan besar-besaran sebagai aksi balas dendam ke garis depan wilayah tersebut.
Ahmad Mohammad, komandan patroli pejuang Kurdi mengungkapkan, mereka sangat membutuhkan bantuan persenjataan dan dukungan serangan udara.
"Kami ingin komunitas internasional untuk membantu kami melawan teroris," kata Ahmad.
Pejuang Kurdi di Kobani menginformasikan bahwa mereka belum melihat adanya serangan udara, meskipun 4 mil dari sana ISIS telah meluluhlantakkan sebuah desa dengan tembakan bertubi-tubi.
Source