LONDON - Pelajar dan mahasiswa Indonesia di Finlandia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Finlandia memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada pelajar internasional di Helsinki, Finlandia. Mereka belajar seni musik angklung, gamelan dan Tari Saman.
Sekretaris Pertama Bidang Pensosbud KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya, mengatakan, sesi pertunjukan yang diadakan di KBRI Helsinki dihadiri peserta workshop, Dubes Elias Ginting beserta seluruh staf KBRI dan perwakilan organisasi kemasyarakatan Indonesia yang ada di Helsinki.
Konsep workshop budaya yang disebut "Discover Amazing Music and Art of Indonesia" (DAMAI) 2014 ini mewajibkan satu pelajar Indonesia membawa setidaknya satu teman internasional (non-Indonesia). Secara keseluruhan, kegiatan ini diikuti sekira 50 pelajar dan mahasiswa dari 10 negara yakni Finlandia, Tiongkok, Jepang, India, Italia, Pakistan, Polandia, Paraguay, Georgia dan Indonesia.
Workshop Angklung diberikan para seniman dan pelajar Indonesia di Finlandia yang terlatih dengan menggunakan peralatan angklung, gamelan Jawa dan perlengkapan Tari Saman yang tersedia di KBRI Helsinki. Workshop berlangsung secara pararel selama kurang lebih 2 x 120 menit.
Usai pelatihan, diadakan sesi pertunjukan oleh peserta workshop. Mereka membawakan lagu Burung Kakaktua dan My Bonnie dengan angklung, memainkan gamelan dengan laras Kebo Giro dan menampilkan tari Saman tanpa cela. Kemampuan peserta dalam menampilkan pertunjukan budaya Indonesia yang dipelajari dalam waktu relatif singkat menimbulkan kekaguman bagi para undangan.
Pelaksanaan DAMAI 2014 membawa kesan dan pengalaman tersendiri bagi para peserta. Hal ini nampak pada komentar-komentar yang disampaikan peserta seusai acara workshop. Yosuke dari Jepang yang mengikuti workshop angklung mengatakan, kegiatan DAMAI 2014 berhasil memperkenalkan keragaman budaya Indonesia yang bernilai tinggi kepada para pelajar internasional.
Janne dari Finlandia yang mengikuti workshop gamelan kini dapat mengetahui betapa sulitnya memainkan alat musik gamelan setelah melihat pertunjukan tersebut dari bangku penonton. Sedangkan Marie dari Paraguay, peserta workshop Saman, memuji pelaksanaan DAMAI 2014 yang dinilai sukses memadukan unsur pengetahuan dan kesenangan dalam mempelajari kebudayaan.
Workshop budaya melalui DAMAI pada tahun 2014 ini merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan oleh PPI Finlandia. Kegiatan ini diupayakan untuk terus diadakan pada tahun-tahun mendatang dengan tujuan memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia kepada khalayak yang ada di Finlandia, terutama para pelajar dan mahasiswa.