Telepon Disadap AS, Presiden Brasil Murka
06 September 2013, 08:00:06 Dilihat: 42x

Rousseff mengancam membatalkan kunjungannya ke Washington.
Denny Armandhanu, Santi Dewi
VIVAnews - Usai mendengar kabar yang menyebut komunikasinya disadap oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Presiden Brasil, Dilma Rousseff murka. Dia mengancam akan membatalkan kunjungan kenegaraan ke Gedung Putih pada bulan Oktober mendatang, kecuali dia memperoleh permintaan maaf terbuka.
Informasi itu disampaikan pejabat senior Brasil, kepada kantor berita Reuters, Rabu 4 September 2013. Dalam kunjungannya itu, Rousseff dijadwalkan bertemu dengan Presiden Barack Obama dan berdiskusi soal kemungkinan penjualan 36 pesawat jet tempur F-18 senilai US$4 miliar atau Rp43 triliun ke Brazil.
Selain itu keduanya juga direncanakan melakukan kerja sama di bidang minyak dan teknologi bahan bakar terbarukan. Namun melihat respon yang diberikan AS hingga saat ini, membuat Rousseff bersiap membatalkan semua rencana itu.
Padahal pada hari Senin kemarin, Menteri Luar Negeri, Luiz Alberto Figueiredo, telah menuntut adanya penjelasan tertulis soal laporan sadapan tersebut kepada Pemerintah AS. Namun hingga hari Rabu siang kemarin, pejabat dari Kementerian Luar Negeri Brasil menyatakan belum ada respon apa pun.
"Dia benar-benar geram mendengar berita itu. Ini merupakan krisis besar dan perlu adanya permintaan maaf yang dilakukan di depan muka publik. Tanpa itu, maka tidak mungkin bagi dia pergi ke Washington bulan Oktober mendatang," kata pejabat yang tidak ingin diketahui identitasnya itu.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Menteri Komunikasi, Paulo Bernardo. Menurut Bernardo, aksi spionase yang dilakukan AS lebih serius dari dugaan sebelumnya.
Sementara Presiden Barack Obama yang berbicara di Swedia mengatakan badan intelijen AS tidak mengintip isi surat elektronik atau mendengarkan isi pembicaraan telepon seseorang. "Apa yang kami lakukan untuk membidik secara khusus, area tertentu yang menjadi perhatian kami," ujarnya dalam perjalanan menuju KTT G20 di St. Petersburg, Rusia.
Menurut Obama, area yang menjadi perhatiannya terkait aksi penanggulangan terorisme, keamanan dunia siber dan senjata pemusnah massal. Namun pernyataan Obama itu ditolak mentah-mentah oleh pejabat tinggi Brazil.
Menurut mereka, tidak ada satu pun isi komunikasi yang dilakukan Rousseff terkait dengan ketiga isu tersebut. Brazil diketahui bukan sarang kelompok teroris, bukan pula salah satu negara yang memproduksi senjata nuklir.
Negeri Samba sudah lama dikenal sebagai negara demokrasi dan sekutu terdekat AS di kawasan Amerika Latin selama tiga dekade. "Semua penjelasan yang mereka berikan sejak awal kepada kami sudah jelas terbukti keliru. Saya kira alasan mereka menyadap bukan untuk keamanan nasional AS, tapi lebih kepada kepentingan komersil dan tujuan industri," kata Menteri Komunikasi, Paulo Bernardo.
Isu penyadapan ini bermula dari laporan wartawan harian the Guardian, Glen Greenwald, di sebuah tayangan program di stasiun televisi Globo. Saat itu dia memaparkan dokumen yang bersumber dari Edward J. Snowden, berisi pola komunikasi antara Rousseff dengan dua penasihat utamanya. (eh)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.