Imigran Afrika Ancaman Bagi Israel
18 Juli 2012, 08:31:23 Dilihat: 157x

Khairisa Ferida
Selasa, 17 Juli 2012 21:05 wib
Ilustrasi: Al Arabiya
YERUSALEM - Israel menilai keberadaan imigran Afrika di negaranya merupakan ancaman bagi karakter "Yahudi" negara itu. Hal ini lantas mendasari kebijakan kontroversial Perdana Menteri Benyamin Netanyahu untuk mendeportasi sekira 60 ribu imigran Afrika.
"Bagi warga Israel imigran Afrika adalah sebuah permasalahan hukum dan menyangkut dengan isu ketertiban. Bahkan ini menjadi ancaman bagi keberlangsungan negara Israel di masa depan," demikian pernyataan PM Netanyahu yang dilansir Russian Today Selasa, (17/7/2012).
Tidak hanya itu, Netanyahu juga berjanji dirinya akan memberlakukan aturan ketat mengenai larangan mempekerjakan imigran ilegal asal Afrika.
Upaya Israel untuk mengusir warga Afrika ini tidak tanggung-tanggung, karena pemerintah kabarnya menyediakan EUR1000 atau sekira Rp11 juta (Rp11.593 per EUR) bagi setiap warga Afrika yang bersedia meninggalkan Israel dalam waktu lima hari. Sebagian dari mereka kabarnya menerima tawaran pemerintah ini, sementara mereka yang menolak akan dipulangkan secara paksa.
Meski Israel tegas mengatakan merasa terancam dengan keberadaan warga Afrika di negaranya namun, imigran gelap asal Benua Hitam itu terus berdatangan ke Israel. Belum lama ini saja, ratusan imigran gelap asal Sudan Selatan berhasil ditahan di Laut Merah.
"Lebih dari 100 warga Afrika yang berasal dari Sudan Selatan kini ditahan di Pelabuhan Eilat di Laut Merah. Warga Afrika yang berusaha menyusup ini ditahan di Penjara Saharonim di Gurun Negev," ujar petugas imigrasi Yossi Edelstein.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Israel Eli Yishai mengatakan, target pertama deportasi mencapai 1.500 warga Afrika yang berasal dari Sudan Selatan. Mereka diketahui melarikan diri dari negaranya setelah terjadinya perang saudara yang menyebabkan pecahnya wilayah Sudan.
"Tahap berikutnya adalah pemulangan terhadap warga Eritrea dan Sudan yang jumlahnya hampir mencapai 50 ribu orang," tegas Yishai.
Yishai sendiri tidak menampik bahwa prosedur pemulangan para imigran ini secara hukum masih dipertanyakan.
"Saat ini kami memang hanya diperbolehkan untuk mendeportasi warga Sudan Selatan dan Pantai Gading," tambah Yishai.
Sikap antiimigran Afrika ini kabarnya juga ditunjukkan oleh Parlemen Israel. Sejumlah anggota parlemen pun tidak ragu melabeli warga Afrika dengan hal-hal buruk.
Mayoritas warga Israel sendiri kabarnya mendukung rencana pemerintah terkait dengan keberadaan imigran Afrika ini. Dalam sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan 52 persen warga setuju dengan pernyataan bahwa imigran Afrika adalah ancaman bagi Israel.
Sebagian warga Israel bahkan menunjukkan ketidaksukaan mereka dengan melakukan demonstrasi anti imigran Afrika dalam beberapa bulan terakhir. Mereka yang turun ke jalan itu menuding, sejumlah imigran Afrika datang ke Israel untuk mencuri dan melakukan pelecehan seksual.
Salah seorang ilmuwan Israel Shalva Weil bahkan memperingatkan, dalam 15 tahun terakhir telah terjadi peningkatan kesadaran yang tinggi di antara imigran Afrika terkait dengan nilai-nilai warisan Yahudi mereka.
"Penting untuk diketahui Israel bahwa jutaan orang Afrika menganggap diri mereka adalah Yahudi. Mereka menilai dirinya sebagai bagian dari kebudayaan yang hilang. Mereka percaya bahwa Israel menunggu kedatangan mereka," ujar Weil.(rhs)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.