Perhimpunan Guru Tagih Janji Nadiem Lanjutkan Subsidi Kuota
20 Februari 2021, 09:00:45 Dilihat: 254x
Jakarta, -- Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) menagih janji Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk kembali memberikan subsidi kuota ke para peserta didik dan pendidik periode Maret-April 2021.
Pasalnya memasuki akhir bulan Februari, P2G menemukan pihak sekolah belum juga menerima informasi apapun terkait kelanjutan subsidi kuota.
"Kami menagih janji kepada Mas Menteri bahwa guru-guru dan siswa akan kembali diberikan bantuan kuota internet 2021 ini," kata Koordinator P2G Satriwan Salim ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (19/2).
Kekhawatiran muncul dibenak Satriwan berkaca pada pengalaman tahun lalu. Saat itu, sekolah sudah diminta mendaftarkan peserta didik dan pendidiknya ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sejak Agustus 2020 untuk mendapatkan kuota. Akan tetapi kuota baru dikirim pada akhir September dan itu pun belum diterima oleh semua pendaftar.
Jika mengacu pada pernyataan Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/1) lalu, kuota internet seharusnya diterima sekolah mulai Maret 2021. Tapi sampai hari ini, Satriwan mengatakan sekolah belum diminta menyiapkan apapun terkait penerimaan subsidi kuota.
Ia khawatir, jika penerapannya terlambat maka kuota akan dirapel atau dikirimkan sekaligus untuk 4 bulan.
"Kalau dirapel, 4 bulan sekaligus, mohon maaf, percuma. Kalau kemarin kan enak mulai dari September dapat," tutur dia.
Satriwan mengatakan subsidi kuota merupakan salah satu kebijakan Nadiem yang paling diapresiasi sekolah, karena sangat membantu siswa dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah dan guru yang berstatus non-aparatur sipil negara (ASN).
Menurutnya, kuota internet masih sangat dibutuhkan untuk tahun ajaran ini. Meskipun pemerintah sudah mengizinkan pembukaan sekolah dengan syarat, lanjut Satriwan, masih banyak sekolah yang menerapkan metode belajar campur antara daring dan luring, atau bahkan belum bisa belajar tatap muka sama sekali.
Ia pun mengaku heran dan bertanya-tanya, kendala kelanjutan subsidi kuota sehingga belum juga disuarakan oleh Kemendikbud. "Saya nggak tau ada masalah apa. Apakah karena kemarin evaluasi target nggak tercapai?," lanjut dia.
CNNIndonesia.com telah beberapa kali menanyakan nasib kelanjutan subsidi kuota belajar kepada Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendikbud Hasan Chabibie, tapi belum mendapatkan jawaban hingga berita ini ditayangkan.
Pertanyaan tersebut juga disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardhani, dan Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri. Namun ketiganya pun tak merespons.
Kebijakan subsidi kuota Nadiem menuai pujian pada tahun lalu karena dianggap membantu pembelajaran daring. Meski secara teknis, penerapan distribusi dan mekanisme pemakaian kuota masih dikritik lantaran berujung mubazir dan dianggap tak tepat sasaran.
Capaian distribusi kuota juga tidak mencapai target. Kemendikbud hanya berhasil mengirim kuota ke 35,7 juta peserta. Target awal kuota diterima oleh 59,5 juta peserta. Sementara Kementerian Keuangan menggelontorkan hingga Rp7,2 triliun untuk subsidi kuota tahun lalu.
Sumber :cnnindonesia.com