Belajar Menghargai Batik Tulis Indonesia, Ada Nilai Luhur di Balik Batik
27 Februari 2020, 09:00:07 Dilihat: 190x

KOMPAS.com - Sabtu (22/2/2020) siang, sejumlah orang baik muda maupun tua tampak serius memegang canting batik. Tangannya meliuk-liuk mencoba mewarnai lembaran kain hingga menjadi batik. Mereka tampak berbincang dengan perajin batik tulis. Sesekali perajin batik tulis juga membantu mengarahkan tangan-tangan peserta Workshop Batik yang diselenggarakan di Synthesis Kemang-Marketing Gallery, Jakarta. Workshop membatik tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia. Saat itu, pelatihan dipimpin oleh instruktur dari Rumah Batik Komar Bandung, Komarudin Kudiya. Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia, Yantie Airlangga mengatakan peserta workshop membatik ini berasal dari kalangan wartawan. Menurutnya, pelatihan untuk wartawan ini diberikan agar bisa membantu mensosialisasikan batik tulis kepada masyarakat. "Kegiatan ini menjadi jendela masyarakat bagaimana mengenai proses membatik yang baik.
Kami punya hastag #batikbeneran di mana kita mengedukasi batik, harus menghargai karya dari pembatik-bati langsung bukan print," kata Yantie kepada Kompas.com. Bagi Yantie, batik tulis memiliki nilai yang luhur. Batik tulis adalah sebuah ungkapan jiwa dari para pembatik. "Pembuatan batik itu proses yang benar adalah yang menggunakan lilin panas. Selain itu bukan batik. Batik itu juga dibuat penuh ungkapan jiwa," tambah Yantie. Pembuatan batik memiliki proses yang panjang mulai dari penyiapan kain, pola batik, lilin panas, hingga mulai membatik. Kesabaran dan ketelitian penuh juga dibutuhkan dalam proses membatik. "Membuat batik itu bukan speerti foto kopi. Membuat batik, itu penuh emosional dan penuh dengan ide-ide. Batik itu juga punya perasaan," kata Yantie. Yantie menceritakan, batik memiliki kaitan emosional dengan perajin batik. Ide, tenaga, dan emosi dicurahkan dalam pembuatan batik.
"Batik itu ada nilainya karena cara pembuatannya rumit. Batik itu ada nyawanya. Batik itu sebuah ungkapan seni sendiri yang luar biasa," tambah Yantie.
Dalam pembuatan batik tulis kini juga memiliki tantangan. Adanya batik cetak, lanjutnya, bisa membuat punah perajin batik tulis. "Penjualan print yang tinggi bisa membuat punah pembatik-pembatik tulis. Justru ini kita ingin membuat pengrajin diberikan motivasi, dengan adanya batik cetak ini, mereka agak terganggu ya karena batik cetak lebih murah," ujar Yantie.
Yayasan Batik Indonesia saat ini melihat generasi millenial sudah mulai mencintai batik tulis. Yantie menyebutkan anak-anak muda sudah banyak menggunakan batik tulis untuk berbagai acara. "Kami sudah melihat bibit-bibit baru sebagai penerus. Mereka yang penikmat batik dan juga ingin masuk ke dunia industri batik," ujar Yantie. Yayasan Batik Indonesia mengajak masyarakat Indonesia aga mencintai batik tulis yang dibuat dari tangan-tangan perajin. Dengan itu, para perajin batik akan semakin percaya diri dan bersemangat memproduksi batik tulis. "Batik tulis itu lebih berkarakter. Batik tulis itu punya cerita di dalam. Karya tangan itu nilainya jauh lebih indah," ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.