Solusi Wujudkan Pendidikan yang Efektif di Wilayah 3T
06 Februari 2019, 09:00:00 Dilihat: 740x

Liputan6.com, Jakarta Penguatan pendidikan karakter menjadi solusi untuk mewujudkan pendidikan yang efektif di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Indonesia. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan budaya masyarakat. Ini karena masing-masing daerah punya ciri khas sendiri. Bahasa dan penyebutan istilah bisa disesuaikan dengan yang digunakan sehari-hari. Implementasi di lapangan berupa permainan tradisional dan kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat setempat. "Di lingkungan sekolah yang ada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, ada metode musyawarah mufakat yang namanya kulababong. Itu sistem musyawarah yang harus menjadi budaya di sekolah," jelas pakar analis Pendidikan Kebijakan di Pusat Analisis dan Kebijakan Sinkronisasi (PASKA), Doni Koesoema A saat diwawacarai usai peluncuran buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, ditulis Rabu, 23 Januari 2019. Ketika ada rapat kelas maupun kelas bermasalah, siswa harus kumpul. Pun begitu kalau ada kegiatan masing-masing kelas dan sekolah, harus melalui musyawarah bersama.
Doni menceritakan, nilai-nilai penguatan pendidikan karakter bisa diadopsi dari kebiasaan masyarakat. Di beberapa daerah, ada budaya makan bersama-sama dalam satu wadah."Saya tidak tahu namanya (istilah) apa. Tapi mereka sudah biasa makan bareng. Nah, hal itu akhirnya diajarkan di sekolah. Ada nilai kebersamaan. Makan di satu tempat yang sama. Merasakan hasil bumi yang sama," jelas Doni. Dalam praktiknya, penguatan pendidikan karakter di wilayah 3T menemui beberapa kendala. Konsep penguatan pendidikan karakter masih belum sepenuhnya dipahami para guru dan pengajar. "Mereka (guru dan pengajar) tidak paham konsep penguatan pendidikan karakter. Jadi bingung. Penerapannya banyak yang salah. Ada yang berpikir, kegiatan penguatan pendidikan karakter itu soal agama. Maka, kegiatan keagamaan diperbanyak. Padahal bukan seperti itu," Doni menjelaskan.Menurut Doni, agama termasuk salah satu nilai saja. Ada nilai-nilai lain yang dipelajari, yakni nilai nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Ada juga pemikiran kebiasaan penguatan pendidikan karakter seolah-olah diimplementasikan dalam upacara bendera dan bernyanyi lagu kebangsaan. Pembentukan pendidikan karakter harus terintegrasi. Perlu kolaborasi dengan masyarakat. Berkat kolaborasi dengan masyarakat, sekolah di beberapa daerah terpencil, seperti Buton dan Tanjung Pinang bisa maju."Apalagi kalau kepala sekolahnya kreatif. Mereka bekerja sama dengan komite sekolah dan masyarakat. Sekolah jadi maju meski anggaran tidak cukup. Tidak ada dana BOS untuk kegiatan ekstrakurikuler. Tapi kerjasama dengan masyarakat berkembang," ujar Doni.
Sumber: Liputan 6
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.